Persentase jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan pada September 2020 sebesar 13,20%. Kondisi tersebut mendorong pemerintah untuk melakukan sejumlah upaya penanggulangan kemiskinan demi tercapainya kesejahteraan sosial dari tingkat nasional hingga tingkat desa/kelurahan. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu Tidak miskin, Mengakhiri kemiskinan dalam semua bentuk dan di semua tempat. Keluarga pemulung sudah lama diketahui masuk tergolong miskin dan masuk kedalam Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Berdasarkan fakta yang ada di lapangan sering kali kaum perempuan (ibu) menjadi penyelamat perekonomian keluarga. Kaum perempuan (ibu) yang ikut menjadi pencari nafkah tambahan bagi keluarga yang perekonomiannya kurang mampu.

         Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelayanan kesejahteraan sosial yang diterima oleh pemulung serta menganalisis peran istri pemulung dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga di Kecamatan Banjarmasin Selatan.

         Penelitian inidilakukan pada bulan November 2023 sampai dengan April 2024 yang bertempat di beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria wanita yang bekerja sebagai pemulung, memiliki suami yang juga bekerja sebagai pemulung dan penerima pelayanan kesejahteraan social. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Pada tujuan penelitian pertama, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Rank Spearman.

         Mayoritas pemulung merasa puas dengan pelayanan kesejahteraan sosial yang diterima yang ditunjukkan dengan jumlah responden sebanyak 13 orang atau sebesar 37,14% dengan kriteria puas. Terdapat korelasi antara peran istri terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga. Adapun hasil uji rank Spearman yang diperoleh adalah sebesar 0,379, yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada pada rentang 0,200-0,399. Sehingga dapat dikatakan bahwa korelasi antara peran istri terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga berada pada tingkat rendah.