Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan sistem akuntansi penerimaan kas penjualan tunai Jitterbug Banjarbaru dengan teori Sistem Akuntansi dan memastikan bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas penjualan tunai yang telah diterapkan oleh Jitterbug Banjarbaru. Penelitian semacam ini bersifat kuantitatif. Jitterbug Banjarbaru, terletak di Jalan Delima No. 6 di Loktabat Utara, Kec. Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menjadi lokasi dilakukannya penelitian ini. Dalam hal ini, sumber data primer dan sekunder digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk riset. Metode analisis data penelitian ini melibatkan pemeriksaan informasi yang dikumpulkan dari wawancara dan dokumentasi data, membandingkan data empiris dan data teoritis, dan mempertimbangkan konsekuensi dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Sistem akuntansi toko Jitterbug Banjarbaru tidak menganut teori karena hanya mempunyai dua fungsi yaitu fungsi kas (sebagai kasir) dan fungsi penjualan (sebagai barista). Fungsi-fungsi tersebut belum cukup mengontrol pencatatan pendapatan harga produk atau persediaan toko, menurut pembahasan dan analisis data peneliti mengenai Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Penjualan Tunai Jitterbug Banjarbaru.

This study is to examine the application of the cash receipts accounting system for Jitterbug Banjarbaru cash sales with the Accounting System theory and ascertain how the cash receipts accounting system for cash sales has been applied by Jitterbug Banjarbaru. Research of this kind is quantitative. Jitterbug Banjarbaru, situated on Jalan Delima No. 6 in Loktabat Utara, Kec. North Banjarbaru, Banjarbaru City, South Kalimantan, is the location where this research was carried out. In this instance, primary and secondary data sources were used to get the necessary data for the research. The research's method of data analysis involves examining the information gathered from interviews and data documentation, contrasting empirical data and theoretical data, and considering the consequences of the cash receipts accounting information system. The Jitterbug Banjarbaru store's accounting system does not adhere to theory because it only has two functions: the cash function (as cashier) and the sales function (as barista). These functions do not adequately control the recording of product price revenue or store inventory, according to the researchers' discussion and analysis of the data regarding the Analysis of the Accounting System for Cash Receipts at Jitterbug Banjarbaru Cash Sales.