DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MAKNA KOSTUM RAJA KAMBANG SAKAKI KARYA ABDULLAH SP DALAM MAMANDA KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:Nida Arifah
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-04-08


Arifah, Nida. 2018. Makna Kostum Raja Kambang Sakaki karya Abdullah SP dalam Mamanda Kalimantan Selatan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing (I) Wisnu Subroto, S.S., MA(II) Sulisno, S.Sn., MA

 

Kata Kunci: Makna, Kostum Raja, Mamanda

          Kurangnya pembelajaran yang mendalam tentang Mamanda khususnya pembelajaran tentang kostum hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti makna kostum raja kambang sakaki karya Abdullah SP dalam Mamanda, yaitu mendeskripsikan bagian-bagian kostum raja kambang sakaki dan makna kostum raja kambang sakaki. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif ,dengan pendekatan kajian semiotika, melalui tahapan pengumpulan data, analisis data dan pengecekkan keabsahan data.

Hasil penelitian diperoleh bahwa bagian kostum raja terdiri dari, laung tutup, baju raja, baju miskat, kuas, sabuk, tapih, selawar pidandang dan salop. Kostum raja Mamanda yang digunakan sebagai “tanda” identitas diri seorang raja dalam pementasan seperti laung tutup dan kuas melambangkan seorang raja, penanda perbedaan status sosial dan menandakan adanya pengaruh dari budaya Melayu. Kostum raja kambang sakaki juga terdapat berbagai macam ornamen, yaitu “tanda” bagi masyarakat Banjar menyimbolkan harapan dan doa bagi yang memakai baju tersebut. Seperti simpul lam jalalah dimaknai sebagai doa tolak bala dan ikatan simpul yang erat melambangkan persaudaraan yang erat. Motif yang terdapat pada kostum raja yaitu ombak sinampur, pucuk rabung, kambang kacang, kambang malati, daun katu, bintang, bayam raja, gigi haruan, pucuk rabung, kulat karikit dan berlian. Warna kostum yaitu merah putih, hijau, kuning dan hitam. Simbol motif dan warna memiliki harapan dan doa seorang raja agar rakyat atau masyarakat memiliki pegangan dan kekuatan dalam menjalani kehidupan. Implementasi dalam pendidikan seni dan kehidupan sosialyaitu meningkatkan kemampuan dalam memaknai karya seni dan acuan dalam bertindak dan menemukan resolusi konflik dalam kehidupan bermasyarakat.

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI