INTISARI

Penelitian yang dilakukan bertujuan menganalisis tingkat bahaya bencana longsorlahan di DAS Amandit, Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode skoring dengan kelas tingkat bahaya longsorlahan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat bahaya longsorlahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Amandit terbagi menjadi 3 (tiga) kelas tingkat bahaya, yaitu rendah, sedang dan tinggi pada masing-masing bentuklahan Denudasional (D) dan bentuklahan Struktural (S). Bentuklahan dengan tingkat bahaya longsorlahan rendah terdiri atas 2 titik sampel bentuklahan, yaitu D1 titik 1 dan D2 titik 2. Bentuklahan dengan tingkat bahaya longsorlahan sedang terdiri atas 13 titik sampel bentuklahan, yaitu D1 titik 2, D2 titik 1, D3 titik 1, D3 titik2 D4 titik 1, D4 titik2, D5 titik 1, D5 titik2, S1 titik 1, S3 titik 2, S4 titik 1 dan S4 titik 2. Bentuklahan dengan tingkat bahaya longsorlahan tinggi terdapat pada titik sampel S1 titik 2, S2 titik 1 dan S2 titik 2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya longsorlahan terbagi menjadi faktor pendorong dan faktor pemicu.