Perairan sungai barito merupakan perairan terbesar dan terpanjang di Kalimantan Selatan yang bermuara ke laut jawadan salah satunya yang berada di Desa Kuala Lupak. Muara sungai ini biasanya terdapat adanya pembuangan limbah yang dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu limbah yang mencemari lingkungan adalah logam berat timbal (Pb). Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui kandungan logam berat pada darah, hati dan ginjal ikan timpakul (Periophthalmodon schlosseri) yang hidup di sungai dan mangrove Desa Kuala Lupak berada di atas standar baku mutu yang ditentukan. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu line transect. Sebanyak 18 sampelikan timpakul (Periopthalmodon schlosseri), diekstraksi menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) berdasarkan berat badan dan tempat pengambilan sampel yaitu di sungai dan di mangrove. Hasil yang di dapat berdasarkan kandungan Pb masksimum terdapat pada organ ginjal dengan ukuran berat badan kecil di lokasi sungai sekitar permukiman (0,0449 mg/kg) dan minimum terdapat pada organ hati dengan ukuran berat badan sedang di lokasi hutan mangrove (0,0004 mg/kg). Kandungan logam berat Pb yang di dapat lebih rendah dari standar baku mutu.

Kata kunci: bioakumulasi, timpakul, logam Pb