Pelabuhan Sampit termasuk dalam 24 pelabuhan strategis yang menjadi salah satu pelabuhan feeder dalam menunjang program tol laut. Namun kondisi terminal penumpang yang ada sekarang kurang memadai dalam menjalankan fungsinya sebagai titik berkumpul kedatangan maupun keberangkatan penumpang kapal laut. Sehingga terdapat rencana pengembangan Pelabuhan Sampit oleh Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah yang termuat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015 – 2035. Diperlukan pengembangan terminal penumpang tersebut guna meningkatkan pelayanan terhadap kegiatan kedatangan dan keberangkatan penumpang kapal laut. Salah satu faktor untuk meningkatkan pelayanan tersebut dengan memperlancar pola pergerakan kegiatan yang ada di dalam terminal maupun dengan kondisi sekitar. Metode architecture programming yang digunakan dalam perancangan ini dimaksudkan untuk dapat menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang ada di dalam terminal maupun pengaruhnya dengan kondisi sekitar. Dengan mengangkat tema sirkulasi diharapkan rancangan terminal yang baru dapat menjawab permasalahan sesuai dengan kondisi yang ada dengan pengolahan ruang dan bentuk yang akan berpengaruh baik terhadap pola pergerakan. Sehingga nantinya dapat meningkatkan kemudahan penggunanya terhadap aktivitas pergerakan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan dan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi laut pada Pelabuhan Sampit.

Kata Kunci: Terminal Penumpang, architecture programming, Pergerakan