Kegiatan penambangan berpotensi mengubah lingkungan karena kegiatan tersebut merubah bentang alam yang mengakibatkan membentuk sebuah bukaan bekas penambangan, cara penanganannya yaitu reklamasi. Reklamasi diterapkan di PT Jhonlin Baratama menggunakan sistem penataan lahan dengan penimbunan Over Burden dan revegetasi dengan mengembalikan overburden dan topsoil untuk menutupi seluruh bukaan bekas penambangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis waktu kerja yang digunakan selama perencanaan penataan lahan dengan sistem penataan lahan. Hasil yang diperoleh adalah luas area yang akan direvegetasi yaitu 32 ha. Dan yang akan ditimbun yaitu 24,32 ha, dengan kebutuhan Volume overburden sebanyak 4.688.967,25 , dan kebutuhan volume top soil 296.000  untuk lahan 32 ha, Waktu pengerjaan untuk menata lahan selama 22 hari dengan kebutuhan tanaman 27.000 bibit dan pupuk sebanyak 102,464 ton untuk 32 ha lahan, perbandingan antara keakurasian aktual terhadap rencana sama, hal yang mempengaruhi keberhasilan reklamasi di Pit BCMP adalah  rencana penataan lahan, pemilihan bibit dan jenis tanaman, serta faktor-faktor teknis dalam pelaksanaan reklamasi. Faktor-faktor teknis ini mencakup desain dan teknik penimbunan yang baik, pemilihan tanaman yang sesuai, dan kebutuhan pupuk yang tepat. Selain itu, kesiapan lahan, pengawasan, dan pemeliharaan yang berkelanjutan juga memiliki peran penting selama pelaksanaan reklamasi. Pada tahun 2023 lahan reklamasi seluas 24,23 ha di pit BCMP. sudah terpenuhi dengan tingkat ketercapaian 100%.