Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan yang
mencakup aspek ketersedian pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan
untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Peta Ketahanan dan Kerentanan
Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2015 yang dihasilkan
oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan menyatakan bahwa, Kabupaten Barito
Kuala bersatatus agak rawan pangan prioritas 3. Kondisi agak rawan pangan
menunjukkan bahwa Kabupaten Barito Kuala meghadapi ancaman rawan pangan
berdasarkan aspek ketahanan pangan. Identifikasi lebih mendalam tentang tingkat
ketahanan pangan bertujuan untuk menganalisis tingkat ketahanan pangan dan
memetakan persebaran tingkat ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Barito
Kuala.
Metode penelitian yang digunakan dalam analisis tingkat ketahanan
pangan yaitu dengan menggunakan metode analisis data sekunder. Metode
analisis data sekunder dengan pengumpulan data sekunder yang kemudian diolah
dan dianalisis, sehingga menghasilkan tingkat ketahanan pangan. Metode analisis
data sekunder terdiri atas metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan
metode analisis data yang meliputi analisis deskriptif kuantitatif dan analisis
spasial. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat
ketahanan pangan di 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Kuala,
sedangkan analisis spasial digunakan untuk memetakan persebaran tingkat
ketahanan pangannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahanan pangan yang ada
di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan bervariasi terhadap
sembilan indikator ketahanan pangan yang digunakan. Variasi tingkat ketahanan
pangan di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan terbagi menjadi
empat tingkatan, yaitu prioritas 3, prioritas 4, prioritas 5, dan prioritas 6. Prioritas
3 terdapat dua Kecamatan, prioritas 4 terdapat tujuh Kecamatan, prioritas 5
terdapat enam Kecamatan, dan prioritas 6 terdapat dua Kecamatan. Pola
persebaran tingkat ketahanan pangan menurut Kecamatan di Kabupaten Barito
Kuala Provinsi Kalimantan Selatan cenderung mengelompok. Pola persebaran
yang cenderung mengelompok dikarenakan letak wilayah yang saling berdekatan
sehingga tingkatan indikator pada daerah yang berdekatan hampir sama nilai
indeks ketahanan pangannya.

Kata Kunci: Tingkat Ketahanan Pangan, Analisis Spasial