Muhammad Azmi Alamsyah Irham, 2018. Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Kelompok Studi Islam Raudhatut Tarbiyyah Dalam Membekali Peserta Didik Tentang Bahaya Radikalisme Di SMA PGRI 2 Banjarmasin, Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Hj. Fatimah,  (II) Heru.

Kata Kunci : Ekstrakurikuler, Kelompok Studi Islam, membekali peserta didik, radikalisme

Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan suatu kelompok atau kumpulan beberapa orang yang belajar dan membahas tentang mengembangkan potensi, bakat, minat, menanamkan kepribadian dan kemandirian para remaja dalam menghadapi kemerosotan moral.Kegiatan KSI ini berperan penting dalam membentuk akhlak dan perilaku yang berkepribadian Islam serta mewujudkan peserta didik yang unggul dan dan berkarakter Islami.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan observasi agar dapat melihat secara langsung kegiatan ekstrakurikuler KSI dalam membekali siswa tentang bahaya radikalisme, wawancara agar peneliti dapat melihat dan mengetahui secara langsung dari informan sebagai sumber data, dan dokumentasi agar memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data baik dokumen tertulis atau gambar sebagai sumber data.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler KSI Raudhatut Tarbiyyah di SMA PGRI 2 Banjarmasin yang telah dirancang oleh Pembina KSI dan anggota KSI seperti kegiatan tadarrus Al-Qur’an, sholat berjamaah, ceramah dan dialog santai tentang keagamaan dilakukan setiap hari jum’at. Diharapkan dapat membawa pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembentukan pengetahuan agama Islam dan menanamkan budaya akhlakul karimah. Sehingga secara tidak langsung menambah pemahaman dan wawasan maupun pengetahuan siswa mengenai hal-hal lainnya baik masalah agama maupun sosial yang sekarang ini terjadi. (2) Peranan kegiatan ekstrakurikuler KSI Raudhatut Tarbiyyah di SMA PGRI 2 Banjarmasin dengan memberikan pembekalan tentang bahaya radikalisme, hal ini dianggap penting untuk diangkat karena siswa-siswi SMA PGRI 2 Banjarmasin adalah remaja dan generasi muda yang berada pada kondisi labil yang mudah terpengaruh dan belum memiliki dasar agama yang kuat. Sehingga agar anak-anak SMA PGRI 2 Banjarmasin tidak terpengaruh dengan paham-paham yang menyesatkan namun berlabel Islam, maka KSI Raudhatut Tarbiyyah SMA PGRI 2 Banjarmasin berinisiatif dan berinovasi dengan mengangkat tema-tema tentang bahaya radikalisme pada kegiatannya. Hasil positif telah didapatkan dari adanya KSI Raudhatut Tarbiyah yaitu dengan hidupnya nuansa keagamaan di SMA PGRI 2 Banjarmasin, dan berkurangnya tindakan-tindakan siswa yang mengarah pada anarkis seperti perkelahian, tawuran, dan lain-lain. Karena tindakan anarkis seperti perkelahian dan tawuran adalah bibit yang nantinya bisa mengarah kepada tindakan yang bersifat radikal. (3) Kendala yang dihadapi KSI Raudhatut Tarbiyyah SMA PGRI 2 Banjarmasin dalam membekali siswa-siswi tentang bahaya radikalisme memang ada seperti kesulitan dalam konsep penyajian supaya mudah dan sesuai dengan jiwa remaja, namun semua kendala dapat dihadapi dengan kerjasama dan kekompakan dari Pembina dan semua pengurus KSI Raudhatut Tarbiyyah SMA PGRI 2 Banjarmasin, seperti dengan mengusung konsep remaja di dalam semua kegiatan KSI Raudhatut Tarbiyyah SMA PGRI 2 Banjarmasin.

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan Pembina KSI dan seluruh orang yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler KSI lebih antusias dalam mengikuti kegiatan dan mengapresiasi kegiatan KSI agar kedepannya dapat mendukung keterlaksanaan dan kemajuan kegiatan KSI Raudhatut Tarbiyyah SMA PGRI 2 Banjarmasin.