Kata Kunci: Media Stik, Anak Lamban Belajar.
Di MI Nurul Ma’ad dijumpai anak Lamban Belajar di kelas II dasar, namun kemampuan berhitung pada mata pelajaran matematika masih rendah. Mereka mengalami kesulitan dalam memahami konsep berhitung, oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui pengaruh media stik terhadap kemampuan berhitung anak tersebut maka peneliti membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Stik Terhadap Kemampuan Berhitung Anak Lamban Belajar Kelas Dasar II di MI Nurul Ma’ad Banjarbaru”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan media stik dalam pembelajaran berhitung anak lamban belajar kelas dasar II di MI Nurul Ma’ad Banjarbaru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data utama dalam penelitian ini adalah siswa lamban belajar kelas dasar II di MI Nurul Ma’ad. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan jenis one group pretest-post tes.Sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas dengan tujuan mengetahui media pembelajaran yang selama ini digunakan dalam berhitung serta menggali permasalahan yang di alami murid lamban belajar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis statistic deskriptif. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif berdasarkan hasil tes tertulis kemudian disajikan dalam bentuk diagram batang.
Hasil temuan dilapangan, menunjukkan: Danti sebelum diberikan intervensi memperoleh nilai (20) dan sesudah diberikan perlakuan nilainya meningkat menjadi (80). Kemampuan berhitung pada anak lamban belajar kelas II dasar secara keseluruhan menagalami peningkatan. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan peningkatan kemampuan berhitung anak lamban belajar kelas dasar II setelah penggunaan media stik.Beberapa rekomendasi yang penulis sampaikan, antara lain: Dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak lamban belajar menggunakan media stik mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1) Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran hendaknya selalu memberikan latihan kepada siswa. 2) Guru memberikan pembelajaran dengan tidak memaksakan pencapaian indikator pada RPP yang telah disusun sebelumnya.