DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dan Jumlah Anggota Keluarga dengan Kejadian Gizi Buruk pada Balita di Kota Banjarmasin
PENGARANG:JANNATUN NI MAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-05-02


Gizi buruk merupakan bentuk terparah dari kondisi kekurangan gizi menahun yang sering terjadi pada balita karena balita tidak dapat mencari makan sendiri sedangkan kebutuhan gizinya meningkat. Kota Banjarmasin selalu menempati urutan 3 tertinggi kasus gizi buruk di Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2014 terdapat 57 kasus, tahun 2015 54 kasus, tahun 2016 64 kasus, dan tahun 2017 sebanyak 37 kasus dengan 2 kasus kematian.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendapatan dan jumlah anggota keluarga dengan kejadian gizi buruk pada balita di Kota Banjarmasin. Desain penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan case control. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan perbandingan 1:2, sampel kasus sebanyak 31 dan sampel kontrol sebanyak 62 yang matching dengan wilayah dan umur balita. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 56 responden (60,2%) memiliki tingkat pendapatan rendah dan sebanyak 37 responden (39,8%) memiliki jumlah angota keluarga yang besar. Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan (p-value 0,0001; OR= 18,80; CI 95%= 4,12-85,80),dan jumlah anggota keluarga (p-value 0,0001; OR=  9,86; CI 95%= 3,62-26,82)dengan kejadian gizi buruk pada balita di Kota Banjarmasin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pendapatan dan jumlah anggota keluarga dengan kejadian gizi buruk pada balita di Kota Banjarmasin.

 

Kata kunci: Gizi buruk, tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI