DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Strategi Penanaman Nilai-Nilai Demokrasi dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 6 Banjarmasin
PENGARANG:Ashhabul Jannah
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-05-16


Ashhabul Jannah, 2019. Strategi Penanaman Nilai-nilai Demokrasi dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 6 Banjarmasin. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Pembimbing (I) Sarbaini, Pembimbing (II) Acep Supriadi. Kata Kunci: Strategi, Penanaman Nilai, Demokrasi Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 6 Banjarmasin memiliki tujuan khusus agar siswa bukan hanya menjadi manusia dewasa yang cerdas dalam tingkat pengetahuan yang dimiliki tetapi juga memiliki karakter, sikap dan perilaku yang beradab sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Strategi Penanaman Nilai-nilai demokrasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 6 Banjarmasin, Faktor pendukung dan penghambat, solusi yang dilakukan oleh guru PPKn dalam mengatasi kendala pada proses penanaman nilai-nilai demokrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Strategi guru menanamkan nilai-nilai demokrasi adalah dalam menyampaikan materi guru mengaitkannya dengan contoh kehidupan di lingkungan sekitar. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Media pembelajaran yaitu buku, bahan ajar, gambar, power point, dan video. Evaluasi kegiatan dengan lembar observasi, pretest dan posttest, penilaian tertulis. Namun strategi yang digunakan guru dalam menentukan metode pembelajaran kurang bervariasi. (2) faktor pendukung dalam proses penanaman nilai-nilai demokrasi adalah suasana/iklim kelas, keteladanan, dan pembentukan sikap dengan diskusi dan berorganisasi. (3) kendala yang dihadapi guru adalah siswa yang pemalu, ribut dan kurang bersemangat, kurangnya kesiapan siswa. Menurut siswa adalah kurangnya kemampuan guru dalam penguasaan metode ceramah dan pengelolaan kelas. (4) Solusi yang dilakukan guru adalah membiasakan siswa berdiskusi dan berorganisasi, mensiasati dengan model-model pembelajaran. Menurut siswa adalah agar guru lebih mengusai keterampilan menjelaskan dan keterampilan penguasaan kelas saat diskusi. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan bahwa sebaiknya siswa Siswa hendaknya lebih aktif dalam kegiatan diskusi dan mengikuti organisasi disekolah agar terbiasa dalam berpendapat dan menghargai orang lain. Guru hendaknya tidak hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, tetapi menggunakan metode dan model yang lebih bervariasi dan dapat menunjang penanaman nilai-nilai demokrasi seperti model pembelajaran kooperatif serta meningkatkan keterampilan menjelaskan dan penguasaan kelas.
Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI