Ahmad Fajar, 2019. Studi Tentang Pemenuhan Aksesibilitas Fisik Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Universitas Lambung Mangkurat. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing I: Ali Rachman dan Pembimbing II: Mirnawati.

Kata Kunci: Aksesibilitas fisik dan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Tunadaksa

Mahasiswa berkebutuhan Khusus memerlukan layanan pendidikan khusus dan fasilitas yang aksesibel agar dapat menunjang perkulihannya di perguruan tinggi, pemenuhan aksesibilitas fisik adalah kunci MBK tunadaksa untuk mengakses aktivitas dan mobilitasnya di lingkungan perkuliahan. Pemenuhan aksesibilitas fisik di gedung program studi PKh belum terpenuhi dengan baik, hal ini berpengaruh pada aktivitas dan mobilitas MBK tunadaksa di perkuliahan. Penelitian ini bertujuan agar dapat mengkaji dan mengetahui: (1) faktor penghambat pemenuhan aksesibilitas fisik (2) upaya yang dilakukan unsur program studi PKh dan ULD untuk pemenuhan aksesibilitas fisik (3) tanggapan MBK tunadaksa dalam mengakses gedung PKh (4) tanggapan Wakil Dekan II terkait pemenuhan aksesibilitas fisik di lingkungan FKIP.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Narasumber pada penelitian ini berjumlah enam orang yaitu ketua program studi PKh, Pimpinan ULD, MBK tunadaksa, dua volunteer ULD, dan Wakil Dekan II FKIP. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknk analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan member check.

Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) faktor penghambat pemenuhan aksesibilitas fisik adalah pendanaan dan belum ada realisasi dari pihak fakultas; 2) upaya yang dilakukan oleh program studi PKh dan ULD adalah terus mendorong dan follow up kepada pihak penanggung jawab sarana dan prasarana di Universitas Lambung Mangkurat; 3) MBK tunadaksa berkesulitan dalam mengakses gedung terutama pada saat melakukan mobilitas naik turun tangga 4) Belum terpenuhinya aksesibilitas fisik di lingkungan FKIP disebabkan oleh 2 faktor yaitu tertundanya proses pengerjaan dan struktur bangunan lama tidak dapat dimodifikasi. Program studi PKh saat perkuliahan berlangsung sebaiknya menempatkan MBK di ruangan lantai dasar untuk memudahkan akses menuju ruang perkuliahan dengan nyaman dan bagi MBK tunadaksa lebih berhati-hati dalam mengakses gedung perkuliahan dan sebaiknya memerlukan bantuan teman untuk menuju lantai atas.