TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM MENEROBOS BATAS MINIMUM PIDANA (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PEMATANG SIANTAR NOMOR 76/PID.SUS/2016/PN.PMS)

M. Ainul Yakin

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi dasar pertimbangan hukum bagi hakim yang memutus perkara dalam putusan Nomor 76/Pid.Sus/2016/PN.Pms dan untuk mengetahui bagaimana kekuatan hukum putusan tersebut serta dasar hukum yang dapat dijadikan dasar untuk memutus “menerobos batas minimum” pasal yang didakwakan. Penelitiann ini merupakan penelitian hukum normatif. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dan bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian bahan pustaka (penelitian hukum kepustakaan).

Menurut hasil penelitian skripsi ini menunjukan bahwa : pertama  yang menjadi pertimbangan yang mendasar bagi Majelis Hakim yang memutus menerobos batas minimum yang didakwakan oleh penuntut umum adalah keadilan baik terdakwa, maupun bagi masyarakat dan maksud atau tujuan terdakwa menguasai atau memiliki narkotika tersebut kurang tepat apabila yang diterapkan adalah pasal 112 ayat (1) Undang-undang Nomor35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Kedua, dalam hali ini KUHAP memang telah mengatur bahwa dalam memeriksa dan memutus perkara Majelis Hakim terikat dan harus berdasarkan pada surat dakwaan, serta apabila apa yang didakwakan tersebut tidak terbukti maka terdakwa harus diputus bebas. Majelis Hakim Dapat menerobos batas minimum pidana penjara sepanjang hal tersebut dilandasi kebenaran dan keadilan serta dengan dasar-dasar pertimbangan yang bernalar dan dapat dipertanggungjawabkan.dan dasar hukum yang dapat dijadikan dasar untuk memutus menerobos batas minimum pidana penjara adalah yurisprudensi.

Kata Kunci : Putusan , Menerobos Batas Minimum Pidana,