DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Alternatif Perbaikan Tata Letak Proses Produksi Roti
PENGARANG:HARRY IMANULLAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-05-21


CV. Mumtaz Bakerymerupakan salah satu industriyang memproduksi roti di Kota Banjarbaru yang berbasis home industry. CV. Mumtaz Bakery merupakan usaha keluarga yang bergerak di bidang produksi roti yang telah berdiri sejak tahun 2011, dengan kapasitas awal produksi berkisar 10 kg tepung per hari, pada saat Peneliti melakukan Penelitian CV. Mumtaz Bakery dapat memproduksi hingga 39 kg tepung per hari dengan seiring meninggkatnya permintaan maka diperlukan riset mengenai tata letak yang ada sehingga dapat mengurangi jarak antar proses produksi, waktu perpindahan material, dan Ongkos Material Handling (OMH).

            Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan alternatif tata letak proses produksi terbaik dengan membandingkan antara tata letak proses produksi di awal yang menganalisis jarak antar proses produksi, waktu perpindahan material, luas area proses produksi, uji kecukupan data, waktu siklus, waktu normal, waktu baku dan Ongkos Material Handling (OMH) dengan alternatif tata letak proses produksi pertama serta alternatif tata letak proses produksi kedua dengan menganalisis jarak antar proses produksi, waktu perpindahan material dan Ongkos Material Handling(OMH).Pada pengolahan data dalam Penelitian ini, data diolah menggunakan software Blocplan untuk mendapatkan alternatif tata letak proses produksi selanjutnya untuk implementasi hasil dari software Blocplan menggunakan bantuan software Corel Draw X7 dan untuk mendapatkan tata letak proses produksi terbaik sesuai dengan kriteria jarak antar proses produksi terpendek, waktu perpindahan material tersingkat, dan Ongkos Material Handling (OMH) terkecil dengan bantuan software Expert Choice 11.

            Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil pada tata letak di awal dengan jarak antar proses produksi adalah 37,15 m per produksi, dan waktu perpindahan material selama 28 detik per produksi, dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp490,37 per produksi. Pada alternatif tata letak proses produksi pertama dengan jarak antar proses produksinya adalah 31,70 m per produksi, dan waktu perpindahan material selama 25 detik per produksi, dengan biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp434,29 per produksi dan pada alternatif tata letak proses produksi kedua dengan jarak antar proses produksi adalah 33,10 m per produksi, dengan waktu perpindahan material selama 25 detik per produksi dengan biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp436,91 per produksi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tata letak proses produksi terbaik adalah alternatif tata letak pertama. Jika dihitung dalam satu tahun dengan dapat memproduksi sepuluh kali dalam sehari dengan waktu 24 hari kerja per bulan sehingga jarak antar produksinya adalah 91.296 m per tahun, dan waktu perpindahan material selama 20,00 jam per tahun, dengan Ongkos Material Handling (OMH) sebesar Rp1.250.755,00 per tahun. Berdasarkan hasil pelitian melandasi yang telah dibuktikan, sebaiknya melakukan pengaturan kembali terhadap tata letak proses produksi sesuai dengan tata letak proses produksi yang pertama.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI