Fly ash dan bottom ash adalah limbah padat berupa abu terbang ringan dan abu relatif berat yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap dimana jumlahnya akan terus meningkat seiring industri terus berproduksi, serta bertambahnya pembangkit listrik tenaga uap dan industri lainnya yang juga menggunakan batubara. Berdasarkan PP no. 104 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, fly ash dan bottom ash dikategorikan sebagai limbah B3 dengan kode limbah B409 untuk fly ash dan B410 untuk bottom ash dengan kategori bahaya 2. Dengan meningkatnya jumlah fly ash dan bottom ash ini, makadiperlukan pemanfaatan yang optimal agar dapat menekan jumlahnya serta mampu mengurangi dampak terhadap lingkungan.Salah satu penanganan yang dapat diterapkan adalah dengan memanfaatkan fly ash dan bottom ash tersebut untuk bahan pembuatan paving block.

Dilakukan penelitian tentang pemanfaatan fly ash dan bottom ash khususnya yang bersumber dari PLTU Pulang Pisau sebagai bahan tambah pada pembuatan paving block dengan variasi penambahan 10% fly ash 5% bottom ash, 20% fly ash 5% bottom ash, 30% fly ash 5% bottom ash, serta pengujian pada umur 7, 28, 42, dan 56 hari dan melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap kekuatan tekan paving block tanpa fly ash dan bottom ash. Berdasarkan hasil pengujian terbukti penambahan fly ash dan bottom ash mampu menaikan kekuatan tekan pada paving block. Pada pengujian tekan terbesar yang didapat, yaitu pada penambahan 20% fly ash dan 5% bottom ash memiliki kenaikan kekuatan sebesar 30,05% (24,62 MPa) dibandingkan dengan sampel tanpa penambahan fly ash dan bottom ash (18,93 MPa) di umur 56 hari.

Kata kunci : Paving block, fly ash, bottom ash, PLTU Pulang Pisau