Usraty Uswatina, 2019. Fenomena Mahasiswi ULM  sebagai Ayam Kampus di Banjarmasin. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing  (I) Alfisyah. (II) Lumban Arofah

Kata kunci: Prostitusi, Perilaku Menyimpang, Ayam Kampus

Mahasiswi sebagai calon intelektual muda yang sedang mengalami proses belajar dituntut oleh masyarakat untuk memiliki tanggung jawab dalam bertingkah laku sesuai dengan norma sosial yang berlaku, tetapi masih ada sebagian mahasiswi ULM diluar kesibukannya belajar memilih bekerja sebagai PSK yang dikenal sebagai ayam kampus. Mahasiswi sebagai ayam kampus tersebut melakukan pekerjaan dengan sangat hati-hati hingga tidak mudah untuk diketahui tentang pekerjaan mahasiswi tersebut sebagai ayam kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa (1) Kriteria mahasiswi ULM yang menjadi ayam kampus. (2) Kriteria pelanggan mahasiswi ULM yang menjadi ayam kampus. (3) Proses tawar menawar antara pelanggan dan ayam kampus ULM Banjarmasin.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih dengan menggunakan Snowball. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data hasil penelitian dilakukan dengan langkah-langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kriteria mahasiswi yang menjadi seorang ayam kampus adalah yang memiliki fisik yang ideal, berusia 20-25 tahun, berpenampilan menarik, mempunyai tekhnik seksual yang bisa menggairahkan pelanggan, dan mobilitas. Mahasiswi memilih melakukan pekerjaan sebagai ayam kampus karena mengalami perubahan pergaulan yang merubah gaya hidup dan kadang beberapa teman menjerumuskan dalam pekerjaan sebagai ayam kampus. (2) Mahasiswi ayam kampus memiliki beberapa kriteria dalam memilih pelanggan yaitu memiliki bentuk fisik yang bagus, ekonomi yang bisa menjamin mahasiswi, mempunyai watak yang baik, dan memiliki pekerjaan yang mapan. Serta disamping itu setiap mahasiswi mempunyai pandangan berbeda dalam memilih pelanggan, karena kriteria akan berpengaruh terhadap kepuasan ayam kampus dan pelanggan. (3) Proses tawar menawar pelanggan dan ayam kampus terjadi melalui sosial media (whatsapp atau sms) jika pelanggan yang sudah langganan bisa langsung bertemu di lobby atau resto hotel karena pelanggan yang sudah langganan sudah tahu tarif yang sering dipasang oleh mahasiswi.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan hendaknya mahasiswi mencari kegiatan yang bersikap positif daripada menjadi seorang ayam kampus. Bagi institusi pendidikan juga agar dapat memberikan himbauan dan bantuan beasiswa kepada mahasiswi agar tidak mengambil keputusan sepihak dengan berprofesi sebagai ayam kampus dan kemudian mencoreng dunia pendidikan.