Pekerjaan pondasi merupakan pekerjaan awal yang mana pekerjaan tersebut sangat penting dalam bidang konstruksi, hal itu disebabkan pondasi memiliki peran penting yaitu memikul suatu beban yang bekerja di atas nya kemudian menyalurkannya ke tanah. Pada umumnya daya dukung tanah akan dihitung menggunakan rumus teoritis yang sudah ditemukan oleh para ahli. Namun, setelah diaplikasikan ke lapangan nilai dalam perhitungan akan berbeda dengan nilai yang didapatkan dalam lapangan (aktual). Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi perhitungan daya dukung tanah sehingga ahli teknik akan kesulitan untuk menghitung daya dukung pondasi. Pada tugas akhir ini penulis mencoba menganalisis perbandingan daya dukung tanah teoritis yang dapat dihitung berdasarkan data penyelidikan tanah dengan daya dukung tanah berdasarkan pemancangan hidrolik.

          Metode penelitian yang digunakan yaitu metode studi lapangan dengan membaca langsung daya dukung lapangan, kemudian dibandingkan dengan daya dukung teori berdasarkan data penyelidikan tanah. Analisis dilakukan  dengan menghitung selisih daya dukung lapangan dan daya dukung teori pada setiap titik tiang yang dipancang di lapangan.

          Dari analisis tersebut persamaan hubungan antara selisih daya dukung teori dan daya dukung lapangan dengan kedalaman. Hasil yang didapatkan dari persamaan tersebut dapat ditemukan persamaan baru untuk menghitung daya dukung lapangan berdasarkan data kedalaman dan data penyelidikan tanah. Persamaan tersebut adalah Q_lapangan = Q_teori - 9,6969.(kedalaman)² + 121,75.(kedalaman) - 397,15.

Kata kunci: daya dukung tiang teori, daya dukung tiang lapangan, HSPD,  korelasi.