DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | POLA PENGELOLAAN AGROEKOSISTEM DALAM MENINGKATKAN KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DAN PRODUKSI SAWI PADA PERTANAMAN SAWI (Brassica juncea L. | |
PENGARANG | : | HJ. ILHAMIYAH | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2019-05-27 |
RINGKASAN
ILHAMIYAH, NIM. E3F213004. Pola Pengelolaan Agroekosistem dalam Meningkatkan Keanekaragaman Arthropoda dan Produksi Sawi pada Pertanaman Sawi (Brassica juncea L.). Promotor: Salamiah., Ko-Promotor 1: Hakimah Halim, Ko-Promotor 2: Samharinto
Salah satu masalah yang dihadapi petani dalam usaha budidaya tanaman sawi adalah serangan hama. Petani untuk mengendalikan serangan hama tersebut, menggunakan pestisida kimia sintetik dengan frekuensi aplikasi, dosis rata-rata, maupun konsentrasi rata-ratanya yang tinggi, yang mengakibatkan matinya musuh alami dari hama sawi; terjadinya resistensi hama terhadap pestisida tersebut; terjadinya resurgensi hama serta timbulnya residu yang berdampak negatif terhadap lingkungan baik tanah, air dan udara. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia sintetik dapat dikurangi dengan penerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) melalui pengelolaan agroekosistem. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengkaji adanya interaksi antara faktor pupuk organik, tanaman interkroping dan penggunaan B. thuringiensis terhadap keanekaragaman arthropoda dan produksi sawi, (2) menentukan kombinasi perlakuan pupuk organik, tanaman interkroping dan penggunaan B. thuringiensis terhadap keanekaragaman arthropoda dan produksi sawi yang tertinggi, (3) mengkaji adanya pengaruh dan hubungan antara produksi sawi dengan indeks keanekaragaman arthropoda, (4) menguji pola perlakuan pupuk organik, tanaman interkroping dan penggunaan B. thuringiensis yang didapat mampu meningkatkan keanekaragaman arthropoda dan produksi sawi yang di uji di dua tempat berbeda pada musim hujan dan kemarau. Penelitian ini dilaksanakan di sentra tanaman sawi di lahan basah organik kecamatan Landasan Ulin dan di kebun SPMA untuk lahan kering mineral kecamatan Banjarbaru serta di Laboratorium Entomologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Penelitian di lakukan sebanyak tiga tahap yaitu: penelitian tahap pertama dirancang untuk mengetahui tujuan penelitian nomor 1, .2 dan 3 dengan memilih rancangan faktorial pola Rancangan Petak Berjalur (Strip Plot). Sedangkan untuk menjawab tujuan nomor 4 dilakukan penelitian tahap kedua dan ketiga. Penelitian tahap kedua dilaksanakan didua tempat yaitu lahan basah organik (Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru) dan lahan kering mineral (Kebun SPMA Kecamatan Banjarbaru) pada musim kemarau. Penelitian tahap ketiga dilaksanakan didua tempat yaitu lahan basah organik (kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru) dan lahan kering mineral (Kebun SPMA Kecamatan Banjarbaru) pada musim hujan. Penelitian tahap kedua dan ketiga menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan yang akan diujikan ditetapkan berdasarkan hasil yang terbaik pada penelitian tahap pertama adalah :
1. Perlakuan interkroping antara sawi dengan kemangi, diberi pupuk kandang ayam tanpa aplikasi B. thuringiensis. 2. Perlakuan interkroping antara sawi dengan kemangi, diberi kompos eceng gondok, dan tanpa aplikasi B. thuringensis. 3. Perlakuan interkroping antara sawi dengan kemangi, diberi pupuk kandang ayam, dan di aplikasi B. thuringensis dua kali dosis anjuran. 4. Perlakuan interkroping antara sawi dengan daun bawang, diberi pupuk kandang ayam, dan tanpa aplikasi B. thuringensis. 5. Perlakuan interkroping antara sawi dengan daun bawang, diberi pupuk kandang ayam, dan di aplikasi B. thuringensis sesuai dosis anjuran 6. Perlakuan interkroping antara sawi dengan daun bawang, diberi pupuk kandang ayam, dan di aplikasi B. thuringensis dua kali dosis anjuran 7. Monokultur sawi tanpa pupuk organik dan tanpa aplikasi B. thuringensis. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Keanekaragaman arthropoda tidak dipengaruhi oleh interaksi antara faktor pupuk organik, tanaman interkroping dan penggunaan B. thuringiensis, (2) Kombinasi perlakuan yang mampu meningkatkan keanekaragaman arthropoda dan produksi sawi adalah perlakuan interkroping antara sawi dengan kemangi dan sawi dengan daun bawang yang diberi pupuk kandang ayam ataupun diberi kompos eceng gondok tanpa aplikasi B. thuringiensis, (3) Indeks keanekaragaman arthropoda berpengaruh positif terhadap produksi sawi. Semakin tinggi indeks keanekaragaman arthropoda maka semakin tinggi pula produksi sawi. , (4) Pola pengelolaan agroekosistem pertanaman sawi yang dapat meningkatkan keanekaragaman arthropoda pada lahan kering mineral dan lahan basah organik yang ditanam pada musim kemarau dan musim hujan adalah perlakuan interkroping antara sawi dengan kemangi yang diberi pupuk kandang ayam, dan tanpa aplikasi B. thuringiensis. Sedangkan pola pengelolaan agroekosistem pertanaman sawi yang dapat meningkatkan produksi sawi pada lahan kering mineral dan lahan basah organik yang ditanam pada musim kemarau dan musim hujan adalah perlakuan interkroping antara sawi dengan daun bawang yang diberi pupuk kandang ayam, dan tanpa aplikasi B. thuringiensis.
Kata Kunci: Arthropoda, daun bawang, kemangi, B. thuringiensis,agroekosistem
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI