ABSTRAK

Pelaksanaan proyek konstruksi terdapat tiga batasan yang harus diperhatikan untuk menentukan keberhasilan suatu proyek, yaitu besar biaya yang harus dialokasikan, jadwal dan mutu pelaksanaan proyek. Dalam pelaksanaan proyek dapat terjadi ketidak tepatan, oleh karena itu dibutuhkan sistem pengendalian proyek dengan metode yang tepat, efektif dan efisien.

Metode yang diterapkan untuk mengendalikan waktu dan biaya proyek adalah metode konsep nilai hasil (earned value). Metode ini merupakan teknik yang dapat mengukur kinerja suatu proyek dari aspek biaya dan waktu secara berkelanjutan. Disamping itu juga dapat digunakan untuk melaksanakan estimasi biaya dan waktu yang diperlukan sampai proyek tersebut selesai.

Pada proyek penggantian jembatan S.ATA III di Kecamatan Mentewe Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan didapat informasi saat pelaporan earned value pada minggu ke- 21 adalah BCWS = Rp. 8.927.882.728,20 ; BCWP = Rp. 7.783.916.213,42 dan ACWP = Rp. 6.865.414.100,24. Dari hasil analisa diketahui bahwa kinerja proyek dari aspek biaya dikatakan untung karena CV = Rp. 918.502.113,18 dan CPI = 1,13. Dari aspek waktu, dikatakan proyek ini mengalami keterlambatan karena SV = – Rp. 1.143.966.514,78 dan SPI = 0,87. Dengan kondisi yang ada prediksi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan adalah Rp. 12.112.586.627,10 menunjukkan estimasi biaya akhir proyek lebih kecil dari kontrak awal sebesar Rp. 13.733.091.413,94. Sedangkan prediksi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan adalah 252 hari menunjukkan bahwa pekerjaan proyek akan terlambat selama 32 hari dari 220 hari yang direncanakan. Solusi untuk pengendalian proyek pekerjaan ini adalah dengan cara menambah tenaga kerja, jam kerja atau perbaikan pada time schedule agar tidak terlalu longgar sehingga sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Kata kunci :Metode Earned Value,Pengendalian Terhadap Waktu dan Biaya,Indeks Kinerja.