DIGITAL LIBRARY



JUDUL:DAMPAKKEBERADAANPERKEBUNANKELAPASAWIT ElaeisGuineensisJacq)PT.SAWITGRAHAMANUNGGAL TERHADAPPERUBAHANKONDISISOSIALEKONOMI MASYARAKATDIDESAMURUTUWU KECAMATANPAJUEPATKABUPATENBARITOTIMUR PROVINSIKALIMANTANTENGAH
PENGARANG:SELA KARUNIANI
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2017-11-15


SELA KARUNIANI.Dampak Keberadaan Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis

Guineensis Jacq)PT. Sawit Graha Manunggal Terhadap Perubahan Kondisi

Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Murutuwu Kecamatan Paju Epat Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, dibimbing oleh Mira Yulianti dan Nurmelati Septiana.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Murutuwu sebelum dan sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit PT. Sawit Graha Manunggal. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber baik cetak maupun elektronik, sedangkan data primer diperoleh dari informan yang

dipilih secara sengaja (purpusive sampling)yakni informan kunci seperti aparat

desa, tokoh adat/tokoh masyarakat, dan masyarakat biasa, dengan menggunakan

teknikbolasalju(snowball sampling).

Sebelum masuknya perkebunan kelapa sawit kondisi sosial masyarakat seperti kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat tidak mengalami masalah yang cukup besar yang menjadi masalah yaitu, sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan masih minim dan terbatas. Kantor desa, balai adat, adanya mesjid dan gereja, jalan umum dan jembatan sudah tersedia. Penggunaan transportasi masyarakat masih terbatas. Interaksi sosial dan perilaku sosial sangat erat dan menjadi budaya masyarakat. Hampir tidak pernah terjadi konflik dan perilaku pola hidup masyarakat masih sederhana. Sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit, kondisi pendidikan dan kesehatan mengalami peningkatan serta tersedianya sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat. Adanya bantuan

 

 iii

 

 

 

perbaikan balai desa, balai adat, jalan, dan jembatan. Adanya penambahan pembangunan mesjid dan gereja, tersedianya transportasi umum seperti bis sekolah dan ambulan sedangkan transportasi pribadi seperti motor dan mobil pribadi. Perilaku sosial dalam kegiatan pertanian mengalami pergeseran dan adanya konflik antar masyarakat. Perilaku pola hidup masyarakat mampu dan mewah. Sebelum masuknya perkebunan kelapa sawit kondisi ekonomi seperti kondisi mata pencaharian mayoritas pekerjaan masyarakat adalah petani atau pekebun sedangkan jumlah penerimaan masyarakat sangat sedikit. Kondisi nilai tanah saat itu sangat rendah. Sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit, mata pencaharian masyarakat mayoritasnya adalah sebagai karyawan/buruh perkebunan kelapa sawit dan jumlah penerimaan masyarakat mengalami peningkatan. Serta kondisi nilai tanahsangat tinggi.

Persepsi masyarakat mengenai lingkungan yaitu pada musim kemarau masyarakat mengalami kekeringan, pada musim hujan, apabila airnya banjir maka air sungai akan keruh, dan perkebunan kelapa sawit ini juga sangat berdekatan dengan pemukiman masyarakat sehingga sangat dikhawatirkan masyarakat akan terjadi masalah besar bagi lingkungan tempat tinggalnya. Dampak positif dari perkebunan kelapa sawit yaitu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran, meningkatkan penerimaan masyarakat, dan bertambahnya sarana prasarana desa. Sedangkan dampak negatif yaitu sempitnya lahan pertanian masyarakat, nasib generasi akan datang, pergeseran budaya gotong royong masyarakat Dayak Ma’anyan pada saat berladang, dan terjadi kekeringan dan kekeruhanpada airsungai.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI