ABSTRAK 

Tujuan dari Penelitian skripsi adalah untuk meneliti bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai penonton film bioskop yang menonton berbagai konten dalam film yang tidak sesuai dengan kriteria penggolongan usianya sehingga berdampak pada perkembangan anak dan untuk mengetahui akibat hukum bagi pelaku usaha bioskop dan orang tua yang mengizinkan anak untuk menonton film yang tidak sesuai dengan penggolongan usia penonton film. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif, berkaitan dengan kekaburan hukum karena adanya peraturan mengenai penggolongan usia penonton film tetapi tidak diterapkan sehingga anak dapat menonton film di bioskop, terkait dengan identifikasi masalah dan akan dianalisis secara kualitatif. 

Menurut hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa: Pertama, Pengaturan mengenai perlindungan hukum terhadap anak dari tontonan film bioskop telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman maupun Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2014 tentang Lembaga Sensor Film mengenai penggolongan usia penonton film namun dalam praktiknya dimasyarakat tidak diterapkan karena siapapun termasuk anak dapat menikmati pertunjukan film sehingga film dapat berpengaruh negatif bagi psikologis anak dalam jangka panjang seperti perubahan sikap anak dalam membentuk kepribadian yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan hukum. Kedua, Akibat hukum terhadap pelaku usaha bioskop tidak pernah diterapkan sehingga memudahkannya untuk melakukan penjualan tiket terhadap anak, kekuasaan orang tua terhadap anak dimungkinkan dapat dicabut apabila anak terbukti melakukan suatu perbuatan hukum akibat dari tontonan film bioskop. 

Kata Kunci : Perlindungan Anak, Film Bioskop, Bioskop dan Orang Tua