“PERANCANGAN KONSTRUKSI BRONJONG SEBAGAIPENANGANAN PERKUATAN TEBING DI TEPIAN SUNGAI PITAP KABUPATEN BALANGAN ”

Oleh:

M. Aspihani R

Pembimbing:

Ir. Adriani, M.T

ABSTRAK

Adanya kondisi hujan lebat yang telah terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Balangan mengakibatkan tergerusnya dinding lereng Sungai Pitap. Hal ini mengakibatkan dinding-dinding lereng yang memiliki struktur tanah yang tidak stabil mengalami kelongsoran.

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang sering terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.

Dalam penanganannya tepian lereng yang longsor harus diberi proteksi dari gerusan air berupa dinding penahan tanah. Alternatif bangunan yang digunakan didalam perancangan untuk menangani gerusan pada dinding lereng yaitu dinding penahan tanah berupa bronjong kawat. Penggunaan bronjong kawat ini memiliki beberapa keunggulan karena bronjong kawat merupakan bangunan yang tidak kaku, oleh karena itu bronjong dapat menahan gerakan baik vertikal maupun horizontal. 

Dari hasi perhitungan didapatkan angka faktor keamanan sebesar 1,815.

Dengan menggunakan dinding penahan tanah bronjong maka didapat pula angka faktor keamanan terhadap guling sebesar 3,131 dan terhadap geser sebesar 12,232. Dari perhitungan rencana anggaran biaya didapatkan hasil nominal sebesar Rp. 4,694,309,649.00,-

Kata kunci : Bronjong Kawat, Faktor Keamanan, Longsor.