Rumah sederhana yang dibangun perlu memperhatikan bagian pondasi dangkal karena pada pembuatan pondasi tidak ada pengecekan dan perhitungan ukuran dimensi pondasi dengan menggunakan ukuran praktis pada umumnya penelitian ini mencari alternatif pondasi yang lebih efisien dari seluruh aspek yang disesuaikan dengan standar peraturan dan ketentuan pembuatan pondasi dangkal, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain tipe-tipe pondasi dangkal mana yang lebih efisien dengan membandingkan ukuran dimensi dan biaya setiap tipe pondasi. Penelitian dimulai dari pengolahan data tanah lalu perhitungan total pembebanan desain rumah sederhana tipe 60 kemudian hitung dimensi pondasi dengan metode Trial Error sesuai dengan syarat kedalaman pondasi kurang dari ukuran luasan permukaan pondasi (Df<B) untuk pondasi dangkal dan Df/B ≥ 10 untuk pondasi tiang dengan analisis daya dukung ultimit didefinisikan sebagai beban maksimum per satuan luas dimana tanah masih dapat menopang beban tanpa mengalami keruntuhan (Terzaghi 1943) dan mempertimbangkan faktor kedalaman, bentuk, dan kemiringan beban (Meyerhoff 1963) untuk penurunan dihasilkan oleh distorsi massa tanah yang tertekan dan terjadi pada volume konstan (Steinbrenner 1934). Data-data tanah dari uji lapangan dan laboratorium dipilih data tanah daerah Cempaka dengan kondisi ideal dalam perhitungan setiap ukuran dimensi pondasi dicoba dan disesuaikan dengan ketentuan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pondasi tiang kayu lebih efisien dengan ukuran dimensi kayu yang 4x6 cm serta biaya per 1 tiang kayu dengan jarak antar tiang 1-2 meter hanya sebesar Rp 77.000 dibandingkan dengan tipe pondasi minipile, pondasi plat beton lajur, dan pasangan batu menerus yang sedikit lebih mahal dalam pembuatannya.