ABSTRAK

ANALISIS SIMPANG TIGA JALAN BERUNTUNG JAYA-JALAN RAYA YUDISTIRA

Disusun Oleh  : Sri Rezki Retno Wulandari

Pembimbing    : Dr. Iphan Fitrian Radam, M.T.

Persimpangan adalah suatu daerah umun dimana dua atau lebih ruas jalan (link) saling bertemu/berpotongan yang mencakup fasilitas jalur jalan (roadway) dan tepi jalan (road side), yang dimana lalu lintas dapat bergerak didalamnya. Oleh sebab itulah di persimpangan terjadi konflik antara arus dari jurusan yang berlawanan dan saling memotong, sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan disepanjang lengan simpang. Begitu juga yang terdapat pada simpang tiga tak bersinyal Jl. Beruntung Jaya–Jl. Raya Yudistira, terjadi kemacetan disebabkan oleh banyaknya orang menyebrang yang tidak beraturan, berkurangnya lebar efektif jalan karena adanya parkir bebas bahkan menjadi tempat berjualan, dan juga aktifitas turun-naik penumpang dari angkutan umum. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ukuran kinerja lalu lintas dan menganalisa bentuk penanganan jika simpang tersebut digunakan simpang bersinyal berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja simpang tak bersinyal pada keadaan eksisting didapat derajat kejenuhan (DS)= 0,60 yang dimana simpang tersebut masih memiliki tingkat pelayanan yang baik. Berikutnya diitinjau kembali dengan kondisi eksisting forecasting selama 12 tahun yang akan datang, didapat derajat kejenuhan(DS)= 0,77 yang dimana angka tersebut melebihi batas kejenuhan yang disarankanoleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) yaitu ≥0,75. Karena setelah 12 tahun yang akan datang simpang tersebut sudah tidak memenuhi syarat lagi maka ditinjau kembali dengan simpang bersinyal. Dari simpang bersinyal didapat alternatif usulan 2 fase yang mana dilihat dari segi tundaan sebesar 12,44 detik/smp dan derajat kejenuhan sebesar 0,718 dengan indeks tingkat pelayanan B.

Kata Kunci: Simpang Tak Bersinyal, Forecasting, Simpang Bersinyal, Indek Tingkat   Pelayanan, Derajat Kejenuhan