Kata Kunci: Tunagrahita Ringan, Rak Telur, Membilang 1-10
Anak tunagrahita ringan di SDLB YPLB Banjarmasin banyak mengalami
kesulitan dalam bidang akademik, salah satunya dalam pembelajaran matematika
dalam hal membilang 1-10 sering tidak berurutan. Penyebabnya adalah mereka
tidak mampu menghafal urutan angka tersebut. Disamping itu, anak tunagrahita
ringan tidak mengenal simbol angka dari bilangan yang disebutkannya. Oleh
karena itu, untuk membantu anak dalam mengatasi setiap permasalahannya
diperlukan media rak telur. Rumusan masalah adalah apakah penggunaan media
rak telur mampu meningkatkan kemampuan membilang anak tunagrahita ringan
kelas II di SDLB YPLB Banjarmasin?. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penggunaan media rak telur mampu meningkatkan hasil
belajar anak tunagrahita ringan kelas II di SDLB YPLB Banjarmasin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode dan desain
penelitian deskriptif. Sumber data penulis adalah siswa tunagrahita ringan kelas II
SDLB YPLB Banjarmasin berjumlah 3 orang dengan teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Sistem pencatatan data
peneliti difokuskan pada perilaku akademik anak, dengan melihat pada
kemampuan awal anak sebelum penerapan media rak telur dan kemampuan akhir
anak setelah penggunaan media rak telur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang terjadi pada
anak tunagrahita ringan pada saat penggunaan media rak telur dengan kemampuan
terendah mencapai nilai 40% meningkat menjadi 60-100%. Hal ini menunjukkan
anak tuntas mencapai nilai KKM 60 setelah penggunaan media rak telur.