Selera konsumen yang beragam terhadap warna suatu produk, menjadikan produsen membuat variasi warna produk. Banyak pewarna alami yang terdapat di alam. Dengan penanganan dan teknik yang tepat maka akan menghasilkan zat warna yang diinginkan. Pewarna biasanya digunakan para produsen untuk memberikan tampilan yang menarik terhadap hasil produknya. Pewarna yang digunakan  dalam bahan pangan  pada saat ini bersumber dari bahan alami dan dari bahan sintetis.

                        Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan bahan pewarna hijau alami yang terbaik dalam segi kualitas, konsistensi dan biaya produksi. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) faktorial dengan beberapa bahan yang digunakan yaitu Pandan(Pandanus amaryllifolius), Suji (Pleomele angustifolia N.E.Brown), Katuk (Sauropus androgynus) danKelor (Moringa oleifera). Perlakuan uji intensitas warna, konsistensi warna dan dinamika pH ada 2 perlakan yaitu tanpa penambahan NaHCO₃ dan dengan penambahan NaHCO₃.

Hasil ekstrak pewarna hijau alami terbaik yaitu ekstrak suji dengan nilai absorbansi 2,34, nilai RGB (25, 107, 15) dan nilai pH 6,20.Untuk hasil yang lebih baik serta konsisten, maka perlu ditambahkan NaHCO₃.