Abstrak

Sektor Pertambangan adalah salah satu sektor usaha yang memiliki kriteria  pendapatan tinggi namun juga memiliki resiko yang tinggi, dimana resiko bisa datang dari perubahan kondisi ekonomi serta ketersediaan bahan galian yang ditambang. Oleh sebab itu, sebelum melakukan penambangan disediakan beberapa alternatif desain pit agar bisa menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat penambangan dilakukan. Penelitian bertujuan menganalisis sensitivitas BESR (Break Even Stripping Ratio) sebagai kriteria dalam merancang Pit Alfa, merancang Pit Alfa sesuai dengan tiga nilai BESR, menyusun penjadwalan untuk tiga desain tambang.

Tingkat ratio dianalisis pada perubahan parameter BESR sebesar ± 10%. Alternatif rancangan pit yang disediakan terdiri atas tiga skenario kondisi, yaitu kondisi yang diharapkan, kondisi naik 10% dan kondisi turun 10%. Rancangan pit dibuat menggunakan bantuan perangkat lunak komputer Minescape. Model topografi dan endapan batubara telah tersedia, sedangkan geometri lereng Pit Alfa mengikuti geometri lereng yang diterapkan di Pit Clara. Tahapan penambangan dirancang untuk memenuhu target produksi 50.000 ton batubara per bulan.

                Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa BESR paling sensitif terhadap harga batubara. Pit Alfa dirancang dengan BESR 5,31 pada harga batubara $42,39/ton, BESR 4,24 pada harga batubara turun 10% dan BESR pada harga batubara naik 10%. BESR 5,31 menghasilkan pit seluas 24,4 ha, batubara 770.135 ton dan umur tambang 14 bulan. BESR 4,24 menhasilkan pit seluas 18,2 ha, batubara 546.884 ton dan umur tambang 11 bulan. BESR 6,39 menghasilkan pit seluas 30 ha, batubara 936.780 ton dan umur tambang 18 bulan.

Kata kunci :         Analisis sensitivitas, Break Even Stripping Ratio, Penjadwalan tambang, Perancangan Pit.