Pencemaran air Sungai Tapin disebabkan oleh adanya kebiasaan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar sungai untuk membuang limbah cair maupun limbah padatnya secara langsung dan akan berdampak terhadap perubahan kualitas air. Sehingga diperlukan identifikasi status mutu air dan analisis daya tampung beban pencemaran air sungai Tapin dengan menggunakan metode indeks pencemaran dan metode Streeter Phelps yang kemudian dimodelkan dalam program HEC-RAS versi 5.0.3 Berdasarkan hasil status mutu air menunjukkan status tercemar ringan yang mempunyai nilai indeks 1 < PI_j ≤ 5. Sehingga peruntukan untuk air Sungai Tapin sebagai air sungai Kelas I tidak sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalsel No 5 Tahun 2007. Adapun hasil analisis daya tampung kualitas air memiliki uji validasi model HEC-RAS kurang dari 0,1 (10%) sehingga model dapat dikatakan akurat untuk digunakan sebagai acuan simulasi kondisi sumbeer pencemaran sungai. Hasil analisis menunjukkan besar daya tampung Sungai Tapin terhadap beban pencemaran organik masih mempunyai kemampuan daya pulih secara alami dengan nilai tertinggi terdapat di titik 4 sebesar 1091,10 Kg/hari yang mampu menerima konsentrasi beban BOD maksimum sebesar 5,28 mg/l sedangkan daya tampung beban pencemaran terendah terdapat di titik 1 sebesar 584,12 Kg/hari dengan kemampuan menerima konsentrasi beban BOD maksimum sebesar 3,37 mg/l tanpa membuat kondisi sungai menjadi tercemar. Oleh karena itu, diperlukan rekomendasi pengelolaan pengendalian pencemaran air secara tepat untuk membantu meningkatkan daya tampung Sungai Tapin salah satunya adalah dengan mengurangi masukan limbah atau sampah yang langsung dibuang ke sungai tanpa diolah sebelumnya.

Kata kunci: pencemaran air, kualitas air, daya tampung