Komoditas tanaman di Kalimantan Selatan yang banyak dibudidayakan salah satunya adalah kacang tanah lokal (Arachis hypogaea L.). Kacang tanah lokal dapat diolah menjadi kacang tanah goreng. Kacang tanah goreng selama penyimpanan rentan mengalami kerusakan yang dengan adanya uap air dan oksigen. Akibatnya kacang tanah goreng rusak dan tengik. Dengan demikian digunakanlah suatu sistem kemasan aktif yang berfungsi untuk menjerap uap air dan oksigen pada kacang tanah goreng selama penyimpanan. Arang aktif dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang dikompositkan dengan ZnO dapat digunakan sebagai bahan penjerap pada sistem kemasan aktif . Tujuan penelitian ini  adalah untuk menganalisis penurunan mutu kacang tanah goreng selama penyimpanan pada suhu 45°C dengan suatu sistem kemasan aktif dari komposit arang aktif-ZnO. Serta untuk menentukan jumlah dan jenis kemasan terbaik dari komposit arang aktif tandan kosong kelapa sawit yang diaktifasi asam fosfat dan di kompositkan dengan seng oksida (ZnO). Kacang tanah goreng ditambahkan dengan dengan komposit arang aktif-ZnO dengan berat 1 g dan 2 g yang telah dikemas dengan metalized plastic dan plastik LDPE. Kacang tanah goreng dan komposit AA-ZnO dikemas dengan kaleng kertas komposit berlaminasi dan disimpan selama 30 hari dengan pengamatan 3 hari sekali. Jumlah komposit dan kemasan terbaik adalah komposit AA-ZnO sebanyak 2 g yang dikemas menggunakan metalized plastic berdasarkan karaktersitik sensori, yaitu aroma, tekstur dan rasa serta karakteristik kimia, yaitu kadar air, kadar asam lemak bebas, kadar lemak dan bilangan peroksida.

Kata Kunci : Arang aktif,  ZnO, Kacang Tanah Goreng, Tandan Kosong Kelapa Sawit