DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS BESARNYA FUEL RATIO PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN PADA PT SIMS JAYA KALTIM JOB SITE PT KIDECO JAYA AGUNG DESA BATU KAJANG KECAMATAN BATU SOPANG KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENGARANG:HADJERI SYAPARIADI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-07-04


ABSTRAK

Gambaran keseimbangan antara penggunaan bahan bakar dan produksi. dapat terlihat pada nilai fuel ratio, dari nilai tersebut dapat diperkirakan apakah bahan bakar yang digunakan telah sesuai dengan produksinya. Oleh karenaitu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor mana yang lebih dominan mempengaruhibesarnya fuel ratio diantara kedua faktor tersebut, serta membuat simulasi pengaruh grade jalan terhadap besarnya fuel ratio.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan, diataranya data penggunaan bahan bakar menggunakan software CAT. ELECTRONIC TECHNICIAN 2016C V.10, serta pencatatan data muatan alat angkut, yang kemudian dari kedua data tersebut dikorelasikan untuk perhitungan nilai fuel ratio. Untuk record data grade jalan adalah 25 meter setiap segmennya, untuk menganalisis pengaruh grade jalan terhadap besarnya fuel ratio adalah dengan membagi data grade jalan ke dalam kelas data, termasuk membuat interval kelas yang selanjutnya data tersebut dianalisis dengan metode regresi linear, untuk memperoleh persamaan garis, dimana nilai grade jalan sebagai sumbu x dan nilai fuel ratio sebagai sumbu y. Kemudian dari seluruh persamaan regresi tadi kemudian dilakukan simulasi nilai fuel ratio pada setiap perubahan 1% grade jalan.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai fuel ratio pada lokasi I, untuk mengetahui faktor fuel burn atau produksi yang lebih dominan maka perlu melihat nilai koefisien determinasi (R2), yang diperoleh dengan melinearkan data-data yang ada untuk melihat kecenderungan perubahan nilai fuel burn dan produksi terhadap fuel ratio. Untuk hubungan fuel burn dengan nilai fuel ratio. didapatkan nilai R2 = 0.85 dan untuk hubungan produksidengan nilai fuel ratio didapatkan nilai R2 = 0.83. Dari nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi untuk fuel burn lebih besar daripada nilai koefisien determinasi untuk produksi. Hal ini menunjukkan bahwa pada lokasi I pengaruh perubahan fuel burn terhadap fuel ratio lebih dominan daripada pengaruh produksi terhadap fuel ratio. Pada lokasi II, menunjukkan bahwa masing-masing kenaikan fuel burn dan produksi juga cenderung diikuti kenaikan nilai fuel ratio, dengan kata lain berbanding lurus.Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan rata-rata perubahan nilai fuel ratio di lokasi I dan lokasi II untuk setiap perubahan 1% grade jalan masing-masing adalah 0.00021 liter/bcm dan 0.00061 liter/bcm.

 

 

.

KataKunci   :  Bahan Bakar, Produksi, Grade, Fuel Ratio

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI