DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Prospek Pengembangan Usahatani Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) di Kota Banjarbaru
PENGARANG:SELI ANDRIANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-07-09


RINGKASAN

SELI ANDRIANI. Prospek pengembangan usahatani jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) di Kota Banjarbaru. Di bawah bimbingan UmiSalawati dan Nurmelati Septiana.

Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam mengonsumsi jamur semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin memilih gaya hidup sehat secara vegetarian. Jamur tiram merupakan sayuran yang pada saat ini sangat digemari oleh masyarakat Kota Banjarbaru karena kandungan gizi yang tinggi serta rasanya yang lezat, hal ini dapat dilihat dari menu pilihan di restoran, cafe dan makanan penjual dipinggir jalan yang menyediakan menu ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) teknis budidaya jamur tiram putih serta penerapan GAP (Good Agricultural practies), (2) kelayakan usahatani jamur tiram secara finansial, (3) perkembangan usahatani jamur tiram putih di Kota Banjarbaru dilihat dari luas areal, produksi, produktivitas dan pertumbuhan penjualan dan masalah-masalah yang dihadapi dalam usahatani jamur tiram.

            Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja), yaitu di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Dipilihnya Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru karena daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi jamur tiram. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2018. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan observasi jumlah petani jamur tiram yang ada di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru adalah sebanyak 7 orang petani, dengan pembagian menjadi 2 strata, strata I berjumlah 2 orang dan strata II berjumlah 5 orang petani.

Metode analisis data, untuk menjawab tujuan satu digunakan analisis deskriptif, tujuan dua menggunakan analisis RCR, tujuan tiga dan empat menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian yang didapat bahwa; kegiatan usahatani budidaya jamur tiram ini secara teknis dapat dijalankandan tergolong cukup mudah tetapi petani belum mengetahui bagaimana menerapkan GAP. Panen jamur tiram dilakukan setiap hari pada pagi hari dan petani mengganti baglog kurang lebih 3 bulan sekali.      Usaha budidaya jamur tiram putih ini memiliki nilai RCR pada strata I sebesar 3,87 dan pada strata II sebesar 3,28. Ini berarti usaha budidaya jamur tiram putih dapat dikatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Usahatani budidaya jamur tiram putih ini, masih dalam skala usaha kecil dan masih dalam tahap pengembangan, sehingga banyaknya permintaan dipasaran dapat menjadi motivasi petani dalam mengembangkan usahanya. Permasalahan yang dihadapi petani adalah cuaca yang terkadang tidak stabil, dan cenderung panas yang berkepanjangan setiap hari. Hal ini dapat menurunkan hasil panen jamur tiram. Saran kepada petani diharapkan mampu memperluas skala usaha untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan petani dapat meningkatkan keterampilan dalam hal membuat produk olahan jamur tiram agar memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di pasar, sehingga dapat meningkatan penghasilan.

 
 
 

.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI