Tujuan penelitian ini untuk menguji kinerja keuangan daerah pada pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan tahun 2013-2017 dengan menggunakan lima alat ukur analisis rasio keuangan serta melihat kondisi keuangan daerah pada sektor lapangan usaha yang berkontribusi paling besar dalam PDRB pada Kabupaten/Kota tersebut. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal secara rata-rata ada 9 Kabupaten yang kategorinya masih sangat kurang dan 4 Kabupaten/Kota yang kurang, Rasio kemandirian keuangan daerah secara rata-rata ada 4 Kabupaten yang kategorinya masih sangat rendah, 7 Kabupaten rendah dan 2 Kota sudah cukup mandiri, Rasio efektivitas PAD secara rata-rata hampir semua Kabupaten/Kota sudah sangat efektif kecuali Kota Banjarmasin yang hanya efektif, Rasio efesiensi keuangan daerah secara rata-rata ada 9 Kabupaten/Kota yang masih kurang efisien dan 2 Kabupaten yang sudah cukup efisien, sedangkan Kota Banjarbaru masih tidak efisien, Rasio pertumbuhan PAD Kabupaten/Kota secara rata-rata menunjukkan angka pertumbuhan yang positif dengan trend yang berfluktuasi.

Kata Kunci:Rasio derajat desentralisasi fiskal, Rasio kemandirian keuangan daerah, Rasio efektivitas PAD, Rasio efisiensi keuangan daerah dan Rasio pertumbuhan PAD