KEDUDUKAN KARTU NIKAH TERHADAP PERKAWINAN

Muhammad Syarif Hidayatullah

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui kedudukan kartu nikah terhadap perkawinan serta fungsi kartu nikah bagi masing-masing pihak yang terikat dalam hubungan perkawinan dan untuk mengetahui akibat hukum bagi pasangan serta pihak lain yang lahir dari hubungan perkawinan akibat tidak mempunyai kartu nikah. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yakni dengan menginventarisir peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kartu nikah dengan mendeskripsikan, mengidentifikasi masalah dan menganalisa secara kualitatif.

Menurut hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa: Pertama, mengenai keberadaan kartu nikah sebagai bentuk implikasi pengembangan sistem aplikasi manajemen pernikahan atau yang disebut SIMKAH, SIMKAH merupakan metode baru yang diterapkan oleh Kementerian Agama dalam hal ini melalui Kantor Urusan Agama (KUA) untuk mempermudah pencatatan, registrasi, dan memantau perkawinan setiap warga negara melalui sistem yang berbasis aplikasi online. Kartu Nikah bukan sebagai pengganti dari Buku Nikah, walaupun mempunyai kedudukan yang sama yaitu sebagai kutipan akta perkawinan yang sah. Dalam hal permbuktian di persidangan kartu nikah juga dapat dijadikan sebagai alat bukti autentik karena telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Kedua, adanya kartu nikah lebih mempermudah masyarakat apabila sewaktu-waktu akta nikah diperlukan, karena dengan bentuk yang efisien dan mudah dibawa. Sebaliknya jika pasangan suami istri tidak mempunyai atau tidak dapat membuktikan perkawinannya dengan kartu nikah akibat tidak dicatatnya perkawinan tersebut akan berakibat pada tidak adanya kepastian hukum mengenai sahnya perkawinan sehingga akan berdampak pada tidak adanya perlindungan hukum bagi para pihak khususnya bagi suami, istri dan anak apabila ingin mengajukan upaya hukum demi melindungi hak-hak yang di rugikan tersebut.

Kata Kunci : Kedudukan, Kartu Nikah, Perkawinan.