DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | PENGENDALIAN NEMATODA Meloidogyne spp PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DENGAN Gliocladium sp DALAM MEDIA BOKASHI ALANG-ALANG Imperata cylindrica L.) | |
PENGARANG | : | Muhammad Nur Himawan | |
PENERBIT | : | FAKULTAS PERTANIAN | |
TANGGAL | : | 2017-11-28 |
MUHAMMAD NUR HIMAWAN. Pengendalian Nematoda Meloidogyne spp
Pada Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Dengan Gliocladium sp
Dalam Media Bokashi Alang-Alang (Imperata cylindrica L.) (Di bawah
bimbingan Hj. Elly Liestiany dan Rahmi Zulhidiani).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Gliocladium sp.
dalam media bokashi alang-alang menekan serangan nematoda puru akar dan
mengetahui dosis terbaik Gliocladium sp. dalam media bokashi alang-alang dalam
menekan serangan nematoda puru akar.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai dengan bulan Juli 2017 yang bertempat di Laboratorium Fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan dan di Lahan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan enam perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu, K : Bokashi alang-alang (20,8 g), A : Bokashi Alang-alang (20,8
+ Gliocladium (10 g), B : Bokashi alang-alang ( 20,8 g) + Gliocladium (15 g),
C : Bokashi alang-alang (20,8 g) + Gliocladium (20 g), D : Bokashi alang-alang
(20,8 g) + Gliocladium (25 g), E : Bokashi alang-alang (20,8 g) + Gliocladium (30
g). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali, tiap satuan percobaan terdapat 3 tanaman sehingga terdapat 72 satuan percobaan. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, intensitas serangan akar, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan bokashi alang-alang dan Gliocladium sp. berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan intensitas serangan puru
akar. Pemberian Gliocladium sp. dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
tomat yaitu terhadap tinggi tanaman dan peningkatan kadar klorofil. Intensitas serangan paling tinggi pada 49 hari setelah tanam terjadi pada perlakuan K yaitu bokashi alang-alang dengan intensitas serangan 45%. Sedangkan intensitas serangan yang paling rendah pada perlakuan E yaitu bokashi alang-alang +
Gliocladium sp. (30 g) dengan intensitas serangan 15%. Gliocladium sp. dapat
mengeluarkan antibiotik gliotoksin, glioviridin, dan viridin yang bisa menghambat
penyebab penyakit Rhizoctonia spp., Phytium spp., Sclerotium rolsfii, dan bintil
pada akar tanaman. Pada pengamatan berat basah dan berat kering mendapatkan hasil tidak berpengaruh nyata pada uji ANOVA (Analisis of variance).
NO | DOWNLOAD LINK |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI