Sawi (Brassica juncea L.) merupakan sayuran yang termasuk dalam komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Nilai jual sawi sangat dipengaruhi oleh kualitas hasil panennya. Meskipun demikian tingkat produktivitas sawi mengalami penurunan pada tahun 2014 yang memiliki rata-rata hasil 9,91 ton/ha dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 10,10 ton/ha  (Promosiana & Hanang, 2014). Salah satu penyebab rendahnya produksi sawi adanya serangan organisme penggangu tanaman adalah hama ulat grayak (Spodoptera lirutra F.) Serangan dari ulat grayak dapat menyebabkan kehilangan hasil baik secara kualitas maupun kuantitas (Kardian, 2000; Deden, 2017). Tujuan penelitian ini adalah menguji tingkat konsentrasi ekstrak biji bengkuang terhadap hama ulat grayak (S. litura F.) dan untuk mengetahui efektivitas insektisida nabati biji bengkuang dalam menekan populasi hama ulat grayak (S. litura F.) pada tanaman sawi (B. juncea L.). Penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari 5 (lima) perlakuan dan 4 (empat) kali ulangan. Sehingga diperoleh 20 satuan percobaan, perlakuan yang digunakan adalah IN0 : Tanpa perlakuan (kontrol), IN1: 2 ml ekstrak biji bengkuang dalam 98 ml aquades, IN2: 4 ml ekstrak biji bengkuang dalam 96 ml aquades, IN3: 6 ml ekstrak biji bengkuang dalam 94 ml aquades dan IN4: 8 ml ekstrak biji bengkuang dalam 92 ml aquades. Aplikasi diberikan setiap hari dengan cara disemprotkan satu kali pada pakan yang sudah diganti dan ulat grayak di dalam toples. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak biji bengkuang sebagai insektisida nabati memberikan pengaruh terhadap populasi hama ulat grayak (S. litura) pada tanaman sawi (B. juncea L.) dimana pada konsentrasi 2% sudah dapat mematikan lebih dari 50% ulat grayak dengan rata-rata kematian (67,5%).