Pada umumnya sering terjadi selisih perhitungan volume antara jumlah batubara yang tertambang (join survey) dengan target produksi berdasarkan mine design serta terhadap weight bridge. Untuk mengetahui berapa besar selisih perhitungan volume batubara tertambang maka diperlukan kegiatan survey aktual.

Metode perhitungan volume batubara dalam penelitian ini menggunakan metode komputerisasi adapun metode pemetaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode teristis yaitu pngukuran topografi dengan menggunakan alat ukur yang dilakukan secara digital dengan alat total station.

Pada bulan April dan Mei selisih perhitungan volume di bawah batas (5%) yang telah ditentukan yaitu 1,6% dan 1,5% kemudian persentase pencapaian target produksi sebesar 55% dan 107%. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya selisih perhitungan antara lain: pada kegiatan coal getting, bagian atas (roof)  dan bagian bawah (floor) tidak sepenuhnya terangkut, tidak semuanya isi baket (batubara) tersebut masuk kedalam truck. Faktor-faktor tidak tercapainya target produksi adanya perbedaan dasar dalam penentuan target produksi dengan penerapan dilapangan.

Kata-kata kunci: batubara, survey, truck count, target produksi dan stockpile