Bawang merah adalah tanaman hortikultura yang paling dikenal masyarakat karena mempunyai arti yang sangat penting di kehidupan salah satunya sebagai bumbu dapur atau kelengkapan rempah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah adalah dengan melakukan budidaya terhadap varietas bawang merah yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah serta dengan mengaplikasikan pupuk organik supaya dapat menekan tingginya harga bawang merah dipasaran. Pupuk organik dikembangkan agar tercipta pupuk yang berkualitas dan mampu mengembalikan produktivitas lahan serta dapat mengurangi pengaplikasian pupuk kimia atau sintetis. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Peneliitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu P₁ : kontrol (tanpa menggunakan pupuk); P₂ : pupuk organik berbahan dasar kotoran ayam 2 Kg/petak; P₃ : pupuk organik berbahan dasar kotoran sapi 2 Kg/petak; dan P₄ : pupuk organik berbahan dasar eceng gondok 2 Kg/petak. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat efektivitas terhadap perlakuan dengan memberikan beberapa jenis pupuk organik berbahan dasar kotoran ayam (P₂), kotoran sapi (P₃), dan eceng gondok (P₄) yang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, serta berat basah umbi pada tanaman bawang merah, serta diperoleh hasil bahwa pupuk berbahan dasar kotoran ayam menunjukkan pupuk organik yang lebih baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman bawang merah.

Katankunci: bawang-merah, pupuk organik, kotoran ayam, kotoran sapi, eceng gondok