DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Nilai Kuat Tarik Diametral Resin Komposit Bioaktif
PENGARANG:REZKI HERAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-07-24


ABSTRAK

 

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP

NILAI KUAT TARIK DIAMETRAL RESIN KOMPOSIT BIOAKTIF

 


Rezki Herawati

 

 

Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh suhu penyimpanan terhadap nilai kuat tarik diametral resin komposit bioaktif. Metode: Dua puluh empat spesimen (diameter 6mm x ketebalan 3mm; n=8/kelompok) dibuat dengan Activa™ Bioactive Restorative (Pulpdent). Resin komposit bioaktif disimpan selama 24 jam pada suhu 2°C, 26°C, dan 60°C sebelum pembuatan sampel. Nilai kuat tarik diametral diukur menggunakan Universal testing Machine (Tokyo Testing Machine MFG CO. LTD) dengan beban 250 kgF dan crosshead speed 0,5 mm/menit. Hasil: One Way ANOVA dan Post Hoc Bonferonni menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok suhu penyimpanan tinggi (60?C) (51,12±4,79MPa) dan kelompok penyimpanan suhu ruang (26?C) (50,05±4,30MPa) dengan penyimpanan suhu rendah (2?C) (44,74±2,70MPa). Kesimpulan: Terdapat pengaruh suhu penyimpanan terhadap nilai kuat tarik diametral resin komposit bioaktif.

Kata kunci: Resin komposit bioaktif, kuat tarik diametral, suhu penyimpanan

 

RINGKASAN

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP

NILAI KUAT TARIK DIAMETRAL RESIN KOMPOSIT BIOAKTIF

 


Rezki Herawati

Resin komposit merupakan suatu material restorasi yang terbentuk dari kombinasi antara dua material atau lebih yang memiliki sifat berbeda untuk mendapatkan sifat yang lebih baik. Dalam perkembangan kedokteran gigi secara klinis, resin komposit jenis baru tipe bioaktif diperkenalkan secara global pada tahun 2013. Kelebihan dari resin komposit jenis bioaktif ini adalah tingkat ketahanan terhadap fraktur yang tinggi serta tingkat keausan yang rendah. Material restorasi khususnya resin komposit harus memiliki sifat mekanik yang tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari nilai kuat tarik diametralnya. Resin komposit bioaktif dapat mengalami perubahan suhu dan viskositas ketika disimpan pada ruang penyimpanan yang berbeda. Semakin tinggi suhu penyimpanan, maka viskositas material akan semakin rendah yang kemudian mempengaruhi mobilitas dari radikal bebas dan monomer. Mobilitas radikal bebas dan monomer akan mempengaruhi derajat konversi yang secara langsung berkaitan erat dengan sifat mekanik suatu material restorasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang nilai kuat tarik diametral resin komposit yang disimpan pada suhu rendah, suhu ruang dan suhu tinggi.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni (true experimental) dengan rancangan Post Test Only with Control Group Design yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu penyimpanan pada 2°C, 26°C dan 60°C terhadap nilai kuat tarik diametral resin komposit bioaktif. Tube resin komposit disimpan pada kelompok suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu refrigerator (2°C), ruangan yang suhunya di kontrol (26°C) dan oven (60°C) selama 24 jam.  Setelah 24 jam, resin komposit dikeluarkan dari ruang penyimpanan dan segera dibuat sampel dengan diameter 6mm dan tebal 3mm sebanyak 8 sampel tiap kelompok sehingga total ada 24 sampel. Pengujian nilai kuat tarik diametral resin komposit bioaktif menggunakan alat Universal Testing Machine. Hasil uji parametrik One Way Anova dan Post Hoc Bonferonni menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan suhu 26°C (50,05 ± 4,30MPa) dan suhu 60°C (51,12 ± 4,79MPa) dengan kelompok perlakuan suhu 2°C (44,74 ± 2,70MPa).

Ketika disimpan pada suhu tinggi, material restorasi mengalami penurunan viskositas yang menyebabkan mobilitas radikal bebas dan monomer menjadi lebih tinggi. Hal ini akan menghasilkan reaksi polimerisasi yang maksimal, yaitu pembentukan rantai polimer yang lebih baik dan jumlah ikatan yang banyak sehingga sifat mekanik material menjadi lebih baik. Material restorasi dapat mengalami penurunan suhu yang ekstrem saat pengaplikasian ke kavitas sehingga proses polimerisasi menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu, aplikasi resin komposit harus dilakukan secepat mungkin sekitar 8-9 detik.

Resin komposit yang disimpan pada suhu rendah dapat mengalami peningkatan viskositas. Hal ini akan mengurangi difusi dan mobilitas radikal bebas sehingga jumlah rantai polimer yang terbentuk berkurang. Semakin rendah suhu selama polimerisasi resin komposit, maka semakin rendah pula energi molekul inisiator untuk memulai proses polimerisasi sehingga dapat menurunkan nilai kuat tarik diametral material.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, material resin komposit bioaktif yang disimpan pada suhu ruang memiliki nilai kuat tarik diametral yang lebih tinggi dibandingkan suhu rendah, dan lebih rendah dibandingkan suhu tinggi. Pada suhu ini, resin komposit umumnya dapat mencapai polimerisasi antara 50-70%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan suhu memiliki pengaruh terhadap sifat mekaniknya.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI