Latar belakang: Ikan toman memiliki kandungan albumin tertinggi dibandingkan dengan jenis lainnya. Albumin dapat mempercepat proses penyembuhan luka diabetes melitus. Tujuan: membuktikan pengaruh pemberian ekstak ikan toman (Channa micropeltes) konsentrasi 20% secara  topikal terhadap jumlah sel fibroblas pada luka tikus wistar pada hari ke- 4, 8 dan 14. Metode dan bahan: Penelitian ini menggunakan true experimental dengan rancangan posttest-only with control design dengan rancangan acak lengkap. Teknik pengambilan sampel tikus diambil secara random, berdasarkan rumus Higgins dan Kleinbaum, jumlah sampel seluruhnya adalah 36. Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa ekstrak ikan toman konsentrasi 20% secara topikal dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada luka diabetes melitus tikus wistar (Rattus novergicus) pada hari ke-4 (19,0 sel), hari ke- 8 (23,0 sel) serta jumlah sel fibroblas pada hari ke-14 (28,0 sel). Ekstrak ikan haruan (Channa striata) konsentrasi 10% secara topikal dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada luka diabetes melitus tikus wistar (Rattus novergicus) pada hari ke-4 (16,0 sel), hari ke- 8 (19,0 sel) serta jumlah sel fibroblas pada hari ke-14 (24,0 sel). Pemberian pakan saja dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada luka diabetes melitus tikus wistar (Rattus novergicus) pada hari ke-4 (13,0 sel), hari ke- 8 (15,0 sel) serta jumlah sel fibroblas pada hari ke-14 (17,0 sel). Kesimpulan: Ekstrak ikan toman (Channa micropeltes) konsentrasi 20% secara topikal dengan jumlah sel fibroblas tertinggi pada hari ke- 14 dibandingkan pemberian ekstrak ikan haruan (Channa striata) konsentrasi 10% secara topikal dan pemberian pakan saja.

Kata-kata kunci: Penyembuhan luka diabetes melitus, Jumlah sel fibroblas, Ekstrak ikan toman