DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN ANTARA MALOKLUSI DENGAN STATUS ORAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN GAMBUT 10 (Tinjauan pada anak usia 8-12 tahun dengan perhitungan Malalignment Index (Mal I) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)
PENGARANG:QARIATUL HASNAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-07-24


Latar Belakang: Berdasarkan data di Indonesia kasus maloklusi mencapai sebesar 80% dan di provinsi Kalimantan Selatan 15,6% dialami pada anak usia sekolah, dimana pada saat itu kebanyakan sudah fase gigi bercampur. Maloklusi merupakan oklusi yang menyimpang dari keadaan normal salah satunya dikarenakan pertumbuhan rahang yang lambat sehingga menyebabkan pertumbuhan gigi yang tidak sesuai dengan lebar lengkung rahang. Kondisi maloklusi dapat mempersulit dalam menyikat gigi, sehingga mempengaruhi status oral hygiene pada anak.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara maloklusi dengan status oral hygiene pada anak usia 8-12 tahun dengan perhitungan malalignment index dan oral hygiene index simplified. Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden adalah anak dengan usia 8-12 tahun dari SDN Gambut 10 yang diambil dengan mengguakan metode purposive sampling. Responden penelitian ini berjumlah 52 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 27 perempuan dengankondisi maloklusi gigi berjejal. Hasil: Hasil Spearman menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara maloklusi dengan status oral hygiene. Analisis statistik dengan uji spearman diperoleh nilai signifikansi sebesar p=0,000 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa SDN Gambut 10 memiliki kategori maloklusi sedang sebanyak 20 orang (38,4%) dan sebanyak 28 orang (53,8%) memiliki status oral hygiene sedang. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara maloklusi dengan status oral hygiene pada siswa di SDN Gambut 10.

Kata kunci :fase gigi bercampur, maloklusi, status oral hygiene

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI