ABSTRAK

GAMBARAN KEGIATAN FARMASI KLINIK DALAM IDENTIFIKASI DRPs PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL ANAK RSD IDAMAN BANJARBARU (Oleh Muhamad Saif Roies Yasa; Pembimbing:Valentina Meta Srikartika & Herningtyas Nautika Lingga: 2019; 42 Halaman)

Apoteker dapat melakukan intervensi pada pengobatan melalui pemberian rekomendasi kepada dokter atau tenaga kesehatan lainnya terkait DRPs yang ditemukan pada tahap identifikasi.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan farmasi klinik dalam identifikasi DRPs pasien rawat inap di bangsal anak RSD Idaman Banjarbaru pada bulan September-Oktober 2018.Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional secara prospektif dengan mengikuti kegiatan farmasi klinik yaitu visite ke ruangan pasien bersama apoteker dan data diperoleh dari rekam medik pasien. Kriteria inklusi yaitu pada penelitian kegiatan farmasi klinik pada pasien rawat inap anak yang mengalami DRPs dan tidak mengalami DRPs, dan kegiatan farmasi klinik pada pasien rawat inap dibangsal anak yang mendapatkan minimal satu kali visite oleh apoteker. Hasil penelitian didapatkan populasi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 76, dengan mayoritas usia 2-8 tahun (59,22%) dan berjenis kelamin laki-laki (52,54%) lebih banyak dari perempuan (47,46). Total kejadian DRPs sebesar 92 dari 76 pasien, kategori DRPs paling banyak terjadi adalah kebutuhan akan terapi obat tambahan (67,40%). Obat yang paling banyak menyebabkan permasalahan yaitu parasetamol (18,93%). Kategori rekomendasi dari farmasis yang paling banyak adalah rekomendasi terapi baru (68,47%). Kemudian tindak lanjut dari dokter hasil yang didapatkan yakni rekomendasi disetujui dokter sebanyak 61,73% .

Kata Kunci: Kegiatan farmasi klinik, Drug Related Problems (DRPs), RSD Idaman Banjarbaru