Abstrak

Tanah gambut mempunyai sifat beragam karena perbedaan bahan pembentuk gambut, proses pembentukannya dan lingkungannya. Pembentukan gambut dipengaruhi oleh lingkungan pembentukan gambut yang berbeda-beda. Secara umum terdapat tiga lingkungan pembentukan gambut yaitu gambut pantai, gambut transisi dan gambut pedalaman. Untuk pembentukan gambut di Kalimantan Selatan lingkungan pembentukannya lebih dominan berupa gambut transisi dan gambut pedalaman.  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik tanah gambut transisi dan gambut pedalaman yang meliputi (pH tanah, kemasaman total, gugus fungsional karboksilat (-COOH) dan gugus fungsional OH-fenolat di Kalimantan Selatan pada tingkat perombakan hemik. Penelitian ini menggunakan  metode purposive sampling dengan memperhatikan tingkat kematangan gambut yaitu hemik (setengah matang). Tanah yang digunakan berasal dari gambut transisi (Kecamatan Landasan Ulin Utara/LUU dan Landasan Ulin Barat/LUB) dan gambut pedalaman (Kecamatan Banjang, Hulu Sungai Utara dan Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan/HSS). Hasil penelitian  menunjukkan bahwa kemasaman  tanah pada gambut transisi (LUU dan LUB) lebih tinggi dibandingkan gambut pedalaman (HSU dan HSS) yang ditunjukkan dari nilai pH tanah gambut transisi dengan kisaran 4,25 dan konsentrasi kemasaman total gambut transisi yaitu 234,16 cmol/kg sedangkan untuk konsentrasi gugus karboksilat (-COOH) pada gambut transisi (LUU dan LUB) maupun gambut pedalaman (HSU dan HSS) menunjukkan konsentrasi yang hampir sama yaitu 94,91 cmol/kg pada gambut transisi (LUU dan LUB) dan 92,83 cmol/kg pada gambut pedalaman (HSU dan HSS). Konsentrasi gugus OH-fenolat pada gambut transisi (LUU dan LUB) lebih tinggi dibandingkan gambut pedalaman (HSU dan HSS) yang ditunjukkan dengan konsentrasi gugus OH-fenolat gambut transisi (LUU dan LUB) yaitu 139,25 cmol/kg.

Kata kunci: karakteristik gambut, pH tanah, kemasaman total, gugus fungsional karboksilat dan gugus fungsional OH-fenolat