Pangan bencana merupakan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan energi harian manusia dalam keadaan darurat. Selain itu pangan bencana juga menawarkan sisi kepraktisan penyajian dan sisi umur simpan yang cukup lama. Sereal flakes merupakan makanan yang sesuai dengan kriteria pangan bencana tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk sereal flakes dari ubi nagara dan ikur-ikur yang merupakan bahan dari sumber daya lokal Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan tersebut adalah komposisi ubi nagara dan ikur-ikur yaitu sebesar (75:25), (50;50), dan (25:75). Sereal flakes ubi nagara dan ikur-ikur pada hari ke-0 diuji kadar proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat), kadar serat kasar, TPC, dan sensori (hedonik dan skoring). Berdasarkan pengamatan hari ke-0, sereal flakes dengan konsentrasi (25:75) merupakan perlakuan terbaik kandungan nutrisi dengan kadar air 0,55%, kadar abu 2,24%, kadar protein 11,40%, kadar lemak 20,70%, kadar karbohidrat 65,13%, kadar serat kasar 6,76%, kalori 492,29 kal/100g, dan TPC 8,5x10¹ koloni/ml. Sereal flakes komposisi (75:25) mendapatkan penilaian hedonik rasa dan aroma terbaik, oleh karena itu, perlakuan ini digunakan untuk pengamatan daya simpannya selama 40 hari pada suhu 40?C dan RH 70%. Sereal flakes terbaik hedonik rasa dan aroma (75:25) selama pengamatan 40 hari dinyatakan baik/layak untuk dikonsumsi karena masih memenuhi syarat mutu dari sereal SNI 01-42017-1996. Sedangkan biaya produksi untuk sereal flakes ubi nagara dan ikur-ikur dengan formulasi (75:25) sebesar Rp.13.295,00/100g, formulasi (50:50) sebesar Rp.14.337,25/100g, dan formulasi (25:75) sebesar Rp.15.379,50/100g.