DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Studi Etnofarmakologi Tumbuhan Sebagai Obat di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar
PENGARANG:FIRDA MILLATINA AYSYI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-07-26


Etnofarmakologi merupakan kajian tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obatobatan

oleh masyarakat yang mendiami wilayah tertentu. Penelitian ini bertujuan

menginventarisasi jenis, bagian, tujuan penggunaan, cara penggunaan, kondisi

tumbuhan, lama durasi penggunaan, jumlah takaran, dan aturan pakai tumbuhan

obat yang digunakan masyarakat Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara

cross sectional menggunakan teknik pengambilan sampel quota sampling. Jumlah

responden sebanyak 239 menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian

terdapat 118 jenis tumbuhan obat. Bagian yang digunakan yaitu daun, rimpang,

buah, batang, bunga, kulit batang, biji, umbi, getah, akar, kulit buah, air kelapa

dan rambut jagung. Tujuan penggunaan untuk mencegah dan mengobati penyakit

serta perawatan tubuh. Cara penggunaan digunakan secara oral maupun

penggunaan bagian luar, sebagian besar dengan cara direbus dan diminum.

Kondisi tumbuhan obat yang digunakan segar dan kering. Lama durasi

penggunaan yang digunakan bervariasi berada pada kisaran <1 minggu - >2 tahun.

Jumlah takaran 1-90 lembar, 1-5 buah, 1-30 biji, 1-5 genggam, 1/2-7 siung, 1-3

ruas, 1-5 jari, 1-20 pucuk, 1/2-5 batang, 1-10 tangkai, 1-10 tetes, 1/2 sdt, dan

secukupnya. Aturan pakai penggunaan tumbuhan obat yaitu 1 kali sehari-3 kali

seminggu, tidak teratur, dan bila perlu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

jenis tumbuhan, bagian tumbuhan, tujuan penggunaan, cara penggunaan, kondisi

tumbuhan, lama durasi penggunaan, jumlah takaran, dan aturan pakai tumbuhan

obat Kecamatan Sungai Tabuk beragam.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI