Dalam proyek PembangunanGedung Pembelajaran Muhammadiyah Terpadu Samarinda Kalimantan Timur uang muka mencapai angka 50% menggunakan sistem kontrak swakelola dan kontraktor merupakan jenis usaha non-kecil. Dengan uang muka tersebut melebihi ketentuan yang tertuang  dalam Perpres No 16 tahun 2018 Pasal 29 ayat 2.

Maka ini akan dikaji dalam dua alternatif perencanaan dan meninjau perencanaan cash flow bulanan dengan pembayaran (MC), pembayaran direncanakan menjadi dua metode yang pertama yaitu pembayaran dengan uang muka modal sendiri 20% dan yang kedua yaitu dengan pembayaran uang muka tanpa modal sendiri 20% atau modal bank.

Meninjau  perencanaan cash flow, dan  system pembayaran Monthly Certificate(MC). Pada penjadwalan EST (earliest start time) & LST (latest start time) menggunakan metode uang muka 20%, dengan modal sendiri sebesar Rp.1.834.197.770,- tidak diperlukan pinjaman modal kerja (Bank). Kemudian pada penjadwalan EST (earliest start time) menggunakan uang muka 20% tanpa menggunakan modal sendiri tidak diperlukan pinjaman modal kerja (Bank).

 Kemudian pada penjadwalan LST (latest start time) menggunakan uang muka 20% tanpa modal sendiri tidak diperlukan pinjaman modal bank, maka bahwa dengan uang muka sebesar 20% sesuai maksimum nilai yang ditetapkan pada Perpres No 16 Tahun 2018 tersebut proyek dapat berjalan baik sebagaimana mestinya tanpa terjadi kendala pada keuangan dan dengan keuntungan yang optimal.