Perancangan Pusat Seni Kerajinan Barang Bekas dilatar belakangi oleh isu barang  bekas yang menumpuk digudang rumah masyarakat, bangunan komersial dan perkantoran serta masih banyak barang bekas yang  berakhir di tempat sampah yang sering disebut dengan sampah anorganik dan mencemari lingkungan. Hal itu disebabkan karena kurang pengetahuan, pengalaman dan kreativitas masyarakat dalam pengolahan barang bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat.Metode penyelesaian masalah yang diterapkan adalah metode architectural programming dengan merujuk pada tahapan eksplorasi material yaitu pemahaman material, penelusuran fungsi, implementasi dan prototyping (pengujian), dengan eksplorasi material masyarakat diharapkan lebih perduli dengan barang bekas dan lebih kreatif dalam pemanfaatannya. Konsep perancangan menerapkan konsep ruang eksplorasi sebagai ruang  arsitektur yang bisa memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada masyarakat dalam pemanfaatan barang bekas.

Kata Kunci: Barang Bekas, Seni kerajinan, eksplorasi material.