Abstrak

Ma’had Al Mubarak Banjarmasin merupakan sebuah lembaga pesantren di Banjarmasin yang memiliki tujuan menyebarkan ilmu syar’i di tengah-tengah umat Islam dengan rujukan yang jelas dan mu’tabar (diakui para ulama dari zaman ke zaman). Ma’had Al Mubarak saat ini bertempat di sebuah rumah sewaan sebagai basis tempat belajar mengajar sekaligus hunian para santri dan meminjam masjid yang berlokasi 3 KM dari rumah tersebut. Hal ini tidak efektif dan efisien untuk pembelajaran. Keadaan ini ditambah dengan program-program Ma’had Al Mubarak ke depannya menuntut untuk dirancang ma’had yang dapat mewadahi program-program ma’had agar tercapai tujuan didirikannya Ma’had Al Mubarak Banjarmasin. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana penerapan syari’at Islam dalam fungsi ma’had pada Ma’had al Mubarak Banjarmasin sehingga tercapai tujuan tersebut. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan menggunakan aspek Syari’at sebagai acuan dalam merancang, sehingga menghasilkan konsep yang sarat akan nilai-nilai Islam di bangunan yang memudahkan santri dalam melaksanakan syari’at Islam di dalam keseharian.

Kata kunci: ma’had, pesantren, Banjarmasin, arsitektur Islam

Abstract

Ma’had Al Mubarak Banjarmasin is an Islamic institute (pesantren) in Banjarmasin which has the aim of spreading Islamic knowledge amidst Muslims with clear and mu’tabar (acknowlegded by Islamic scholars from time to time) references. Ma'had Al Mubarak is currently occupied a rented house as a base for teaching and learning as well as occupancy for santri and borrowing a mosque located 3 KM from the house as a complementary place to study. This is not effective and efficient to study. This situations coupled with the future programs of Ma’had Al Mubarak demands a ma’had to be designed to accommodate the ma’had programs in order to achieve Ma’had al Mubarak’s established goal. The architectural problem is how is the application of the Shari’ah (Islamic laws) in a ma’had design so that it can accommodate and facilitate the programs and the objectives of the establishment of Ma'had Al Mubarak Banjarmasin. The method to solve this problem is using Shari’ah (Islamic laws) as the reference of the design, which produce a design concept that would encouraged students to practice Islamic shari’ah in the daily life.

Keywords: ma’had, Islamic boarding school, pesantren, Banjarmasin, Islamic architecture