Latar Belakang: Ekstrak etanol daun binjai memiliki kandungan bioaktif berupa senyawa flavonoid dan saponin yang berpotensi sebagai antiinflamasi, sehingga dapat mengontrol proses penyembuhan luka. Ekstrak daun binjai dapat mempengaruhi jumlah sel neutrofil selama fase inflamasi, karena pada fase tersebut ditandai dengan emigrasi sel neutrofil ke jaringan luka, sehingga jumlahnya akan meningkat pada awal fase inflamasi dan berangsur menurun. Tujuan: Untuk membuktikan pengaruh ekstrak daun binjai yang diberikan secara topikal dengan konsentrasi 1 mg/mL, 2 mg/mL dan 3 mg/mL terhadap peningkatan jumlah sel neutrofil di hari ke-1 dan penurunan jumlah sel neutrofil di hari ke-3 dan 5 pada luka insisi punggung mencit jantan.Metode: Desain penelitianini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni dengan rancangan post-test only with control group designyang menggunakan 36 ekor mencit dan dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok kontrol negatif yang diberikan pakan comfeed BR2 dan kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun binjai dengan konsentrasi 1 mg/mL, 2 mg/mL, dan 3 mg/mL.Hasil:Hasil uji statistik One-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada setiap kelompok perlakuan di hari ke-1 (p=0.000), hari ke-3 (p=0.001), dan hari ke-5 (p=0.000). Uji Post-Hoc LSD untuk rerata jumlah sel neutrofil di hari 1, 3, dan 5 menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0.05) antara kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan.Kesimpulan:Terdapat pengaruh ekstrak daun binjai terhadap peningkatan jumlah sel neutrofil di hari ke-1 dan penurunan jumlah sel neutrofil di hari ke-3 dan ke-5 pada penyembuhan luka insisi punggung mencit.

Kata Kunci:  Ekstrak daun binjai, jumlah sel neutrofil, penyembuhan luka insisi