ABSTRAK

Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) merupakan tanaman pemanis yang termasuk jenis tanaman herba yang memiliki keunikan yaitu daunnya terasa manis yang dikarenakan karena kandungan steviosidanya. Perbanyakan stevia melalui stek batang hanya dapat menghasilkan jumlah tanaman yang sedikit. Selain itu, benih stevia yang digunakan sebagai bahan tanam masih sulit karena memiliki daya kecambah yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan teknik perbanyakan bibit yang ekonomis dan efisien yaitu dengan melakukan perbanyakan secara kultur jaringan. Perbanyakan tanaman stevia secara kultur jaringan memiliki kendala berupa adanya kontaminasi yang menyebabkan eksplan mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara beberapa sterilan dan jenis eksplan serta untuk mengetahui interaksi terbaiknya terhadap tingkat keberhasilan kultur stevia. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama berupa sterilan yang terdiri atas 4 taraf perlakuan berupa fungisida 3% + alkohol 70% + Bayclin 5%; fungisida 3% + bakterisida 6% + alkohol 70% + Bayclin 5%; sublimat 0,1% + alkohol 70% + Bayclin 5%; dan fungisida 3% + bakterisida 6% + sublimat 0,1% + alkohol 70% + Bayclin 5%. Faktor kedua berupa jenis eksplan yang terdiri atas 2 taraf perlakuan buku dan daun. Variabel pengamatan ini yaitu persentase kontaminasi (%), waktu muncul kontaminasi (mst), persentase eksplan hidup (%), persentase browning (%) dan waktu muncul tunas (hst). Interaksi antara perlakuan sterilan dan jenis eksplan hanya berpengaruh nyata terhadap persentase eksplan hidup. Interaksi terbaik dari perlakuan sterilan dan jenis eksplan terhadap persentase eksplan hidup adalah sterilan berupa sublimat 0,1% + alkohol 70% + Bayclin 5% dan jenis eksplan daun.

Kata kunci : stevia, in vitro, kontaminasi, kultur jaringan